Setelah mendapatkan pembinaan, petugas selanjutnya memanggil orangtuanya serta berpesan agar lebih aktif mengawasi anak-anaknya. Pihaknya juga akan memberitahukan kepada pihak sekolah sebagai efek jera dan menjadi catatan tersendiri bagi peserta tawuran yang masih bersekolah.
Sementara itu, kini polisi masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap remaja yang kedapatan membawa senjata tajam pada saat dilakukan razia. Jika terdapat unsur pidana, maka akan dilakukan proses sesuai hukum yang berlaku.
“Masih dilakukan pemeriksaan, terkait motif dan kepemilikan senjata tajam yang dilakukan,” jelasnya.
Ramadhan Tahun ini Diperkirakan Akan Terjadi Gerhana Matahari
Taufik menambahkan, pihaknya secara tegas melarang adanya kegiatan perang sarung karena berpotensi mengganggu ketertiban dan berbahaya. Apalagi berdasarkan pantauannya, antar kelompok satu dengan lainnya tidak saling mengenal.
Sehingga saat kegiatan berlangsung timbul gesekan dan bisa memancing keributan. Belum lagi potensi bahaya lainnya, misalnya sarung diisi dengan batu atau senjata tajam yang bisa melukai satu sama lain.
“Kita akan terus melakukan patroli guna mencegah tawuran dan gangguan Kamtibmas lainnya selama Ramadhan, kepada warga diimbau untuk menunggu waktu sahur dengan kegiatan yang positif seperti i’tikaf di masjid atau bagi-bagi makanan, bukan dengan tawuran,” pungkasnya. (ARM)