JURNAL HARIANKOTA, SOLO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka gelaran Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah (Jateng), pada Sabtu (19/11/2022).
Meskipun pada malam hari sebelumnya Solo dan sekitarnya diguyur hujan lebat dan cuaca pagi hari mendung, hal itu tak mengurangi antusiasme para undangan untuk hadir memenuhi Stadion Manahan.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi saat pidato menyampaikan, bahwa Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah merupakan forum yang sangat terhormat.
UMM Pamerkan Robot hingga Metaverse di MITE Muktamar Muhammadiyah
“Saya ingin menyampaikan terima kasih atas dukungan keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam membantu penanganan pandemi Covid-19 di tiga tahun terakhir,” kata Jokowi, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Setidaknya lebih dari 120 Rumah Sakit Muhammadiyah dan 235 klinik kesehatan milik Muhammadiyah disebutkan Presiden, aktif dalam mengedukasi masyarakat serta dalam pengobatan dan vaksinasi selama pandemi.
“Alhamdulillah Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19. Kita juga termasuk negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia karena kita telah menyuntikkan lebih dari 440 juta dosis vaksin pada masyarakat,” ungkap Presiden.
Siap Sambut Penggembira, Panitia Muktamar ke-48 Muhammadiyah Dirikan Tenda Pos Kesehatan
Menurut Jokowi, keberhasilan Indonesia dalam menangani pandemi ini telah menjadi pondasi penting dalam pemulihan ekonomi nasional. Menghadapi kompetisi global yang meningkat maka fokus pada peningkatan kualitas SDM dan penguasaan IPTEK menjadi perhatian Presiden.
Untuk itu, lembaga pendidikan yang dimiliki Muhammadiyah diharapkan memiliki peran sentral untuk terus menyebarkan Islam yang berkemajuan, penuh nilai toleransi, menjaga persatuan, menjaga persaudaraan dan perdamaian sesuai dengan ajaran Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam.
“Saya mengharapkan bantuan bapak ibu semuanya selain habluminallah juga habluminannas juga perlu diperkuat habluminalalam yang menekankan pentingnya pelestarian alam dan juga pelestarian lingkungan,” tutur Presiden.
Antusias Sambut Muktamar Muhammadiyah ke-48, Warga Kalimantan Ini Datang ke Solo Naik Sepeda
Sebelumnya, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan, bahwa Persyarikatan Muhammadiyah dalam memajukan kehidupan bangsa bukanlah akan, tetapi telah dan terus berkiprah satu abad lebih dalam lintasan pergerakannya melalui berbagai amal usaha dan dakwah kemasyarakatan.
“Dari pusat kota hingga desa dan pelosok-pelosok terjauh, Muhammadiyah tiada henti melayani negeri,” tutur Haedar.
Khidmat kebangsaan ini, lanjutnya, lahir tiada lain dari visi keislaman berwawasan nasionalisme inklusif yang dipedomani Muhammadiyah. Fungsi keislaman yang egaliter ini agar Indonesia makin berkemajuan di segala bidang kehidupan.
“Itulah bukti nyata bahwa Muhammadiyah ikut berkeringat dalam memajukan kehidupan bangsa,” tandas Haedar.***