Puncak Arus Balik 2023 Tertinggi Sejak 2019, Kapolri Siapkan Skema One Way

Kapolri menyebut beban volume kendaraan di puncak arus balik memang harus diurai

23 April 2023, 21:28 WIB

JURNAL HARIANKOTA, JAKARTAKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memprediksi puncak arus balik mudik Lebaran 2023 akan terjadi pada 24-25 April dan 30 April-1 Mei. Tahun ini akan menjadi yang tertinggi sejak 2019.

Guna mengantisipsi kepadatan lalu lintas selama arus balik Lebaran, Sigit mengatakan pihak kepolisian telah mempersiapkan skema one way hingga contra flow di Jalan Tol Kalikangkung hingga Tol Cikampek-Jakarta.

“Untuk arus baliknya ini juga menjadi tertinggi, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah dan upaya untuk melakukan rekayasa (lalu lintas) khususnya dari jajaran kepolisian,” ungkap Listyo Sigit Prabowo dalam keterangannya, Minggu (23/4/2023), dilansir dari NTMC Polri.

Sah! Ganjar Pranowo Bacapres 2024, KOMPAK Siap Turun Mengawal

Tak hanya one way dan contra flow, lanjut Sigit, kepolisian juga mempersiapkan sistem ganjil-genap saat arus balik. Namun, sistem ganjil-genap diberlakukan jika sudah terjadi kemacetan yang cukup para di jalan tol.

“Perlu kami sampaikan bahwa pemberlakuan langkah-langkah rekayasa mulai dari one way, contraflow, dan juga kemungkinan ganjil-genap ini akan diberlakukan agar beban jalan pada puncak arus balik bisa kita urai dan distribusikan,” terangnya.

Kapolri menyebut beban volume kendaraan di puncak arus balik memang harus diurai. Apabila tidak akan terjadi stuck karena luas jalan yang ada melampaui dari kapasitas, baik jalan tol maupun arteri.

Idul Fitri 2023, Presiden Jokowi Terima Kunjungan Menhan Prabowo

Bila kemacetan cukup parah terjadi di Tol Cikampek-Jakarta dan harus diurai, kepolisian menyiapkan one way hingga wilayah Bekasi. Bahkan jika kemacetan masih terjadi dan memanjang, satu arah ini dapat diberlakukan hingga Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

“Demikian juga, apa bila harus dilakukan ternyata harus dilakukan one way sampai dengan mengarah wilayah Jakarta. Kami telah mempersiapkan mulai dari 70, kemudian Km 36 (Bekasi), bahkan sampai Km 3 +5000 (Halim),” imbuhnya.

“Ini semua kita persiapkan termasuk juga pengaturan contra flow disesuaikan dengan hitungan yang ada di Jasa Marga,” pungkas Sigit.***

 

 

Berita Lainnya

Berita Terkini