JURNAL HARIANKOTA, JAKARTA – Sedikitnya 10 mitra binaan UMKM Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/ Indonesia Eximbank sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI berhasil menembus pasar ekspor Australia.
Keberhasilan itu berkat kolaborasi antar institusi pemerintah melalui LPEI dengan Atase Perdagangan (Atdag) Canberra, Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI yang ditandai dengan kegiatan pelepasan ekspor bersama di Gudang Bambu, Bantul, Yogyakarta pada, Rabu (31/5/2023) lalu.
Dalam rilis pada, Jum’at (9/6/2023), pelepasan satu kontainer produk furniture, kerajinan tangan, tekstil dan home decor itu, dihadiri perwakilan dari LPEI, Kepala Departemen Jasa Konsultasi Prayudha Utama, Atdag Canberra Agung Haris Setiawan, dan Founder Indonesia Direct Biyp Mukhsen Assegaf.
LPEI Dukung Petani Kopi Indonesia sebagai Pelaku Ekspor Berkelanjutan
“Pelepasan ekspor ke Australia kali ini juga memiliki misi khusus yaitu membawa pelaku UMKM Indonesia yang sudah melalui tahap kurasi untuk turut serta di ajang pameran furniture dan home décor berkelas Internasional, Global Sourcing Expo, di bulan Juli mendatang,” ujar Haris.
Kriteria kurasi yang diterapkan antara lain, 1) bergerak di industri furnitur, kerajinan tangan, tekstil dan home decor, 2) memiliki sertifikat produk seperti Sistem Legalitas Verifikasi Kayu (SLVK), 3) memiliki kemampuan untuk memasarkan produk, 4) spesifikasi dan kebutuhan sesuai dengan permintaan calon buyer negara tujuan ekspor.
Disebutkan, 10 mitra binaan LPEI yang berhasil melalui tahap kurasi yaitu, PT Dekorasi Cipta Indonesia, CV Furniwell Calistaprima, Mebel Anak, PT Astana Wira Karya, CV Kirana Cipta Lestari, CV Ya Sukses Kita Indonesia, PT Kayu Lima Group, CV Xhaka Art, Aninda Furniture, dan CV Dollar Furniture.
Peresmian Desa Devisa Klaster Udang Vaname di Jembrana, LPEI Maksimalkan Potensi Ekspor
Terpisah, Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, R. Gerald Setiawan Grisanto menjelaskan, bahwa kolaborasi ini merupakan salah satu komitmen LPEI dalam menjalankan fungsinya sebagai fasilitator dan agregator untuk membantu para pelaku UMKM mengatasi hambatan ekspor.
“Keberhasilan ini merupakan buah dari kegiatan business matching yang dilakukan LPEI dengan Atdag Canberra di bulan Mei lalu untuk mempertemukan para pelaku usaha dengan potensial buyer khususnya di Australia,” ungkapnya.
Menurutnya, kerja sama yang terbangun dalam Program Ekspor Bersama ini, selain bertujuan memperluas akses pasar juga diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM dalam mengatasi hambatan ekspor.
LPEI Resmikan Desa Devisa Klaster Benih Bandeng Buleleng, Tampung 2000 Pembudidaya Nener