JURNAL HARIANKOTA – Sebuah ajang pameran dan pelatihan membuat kreasi patchwork yakni kerajinan menggabungkan potongan kain yang memiliki motif dan warna berbeda menjadi bentuk baru akan digelar di Solo Raya.
Ajang bertajuk Solo Quilt Exhibition 2022 ini diselenggarakan oleh WNB Production bersama Melati Patchwork, Selaras Craft, Batik Nusantara Stamp, bertempat di Grand Rukmi Hall, Hotel Lor In Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng) pada, 29-31 Oktober 2022 mendatang.
Ketua pelaksana kegiatan, Bella Sinuraya, menjelaskqn, pameran dan pelatihan pacthwork semgaja digelar sekaligus untuk memperingati hari batik yang jatuh pada, Minggu (2/10/2022) lalu.
BSN Gandeng UMS, Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Gunakan Produk SNI
“Ini sekaligus juga sebagai ajang sosialisasi, mengingat banyak yang belum mengetahui apa itu patchwork, padahal diluar negeri nilai jualnya sangat tinggi. Celakanya lagi, mereka tahunya itu buatan Bali, padahal itu diproduksi disini (Solo Raya), paling banyak di wilayah Sukoharjo,” kata Bella, Jum’at (7/10/2022).
Disisi lain, lanjutnya, kerajinan patchwork banyak disalah artikan sebagai produk hasil dari kain perca atau dari bahan potongan kain sisa, padahal bukan.
“Itu kain utuh yang sudah dengan design sesuai pola terus kemudian dipotong sesuai polanya itu. Jadi sangat berbeda dengan kerajinan kain perca.Pacthwork ini karya yang bagus dengan pattern Quiltworx dari perusahaan quilting Amerika,” terangnya.
Mobil Listrik Ababil Evo III Karya ECRC UMS Dilepas Rektor, Siap Berkompetisi di Mandalika
Dalam even ini, untuk pelatihan patchwork dan quilting akan dibuka dengan delapan kelas satu kelas di antaranya diikuti oleh 8 warga Singapura. Sementara tujuh lainnya berasal dari berbagai daerah di Indonesia dengan jumlah masing-masing kelas sebanyak 8 peserta.
Bella mengatakan Solor Raya merupakan lumbung batik yang tidak bisa dipungkiri sudah terkenal hingga ke manca negara. Untuk nama patchwork sendiri, saat in dikenal dengan nama batik Bali atau di Solo Raya lebih dikenal batik Cap Smoke.
Certified Instructor Quiltworx, Wiwik WInarni mengatakan, perkembangan patchwork dan quilting di Indonesia dalam 20 tahun terakhir mengalami perkembangan cukup menggembirakan terutama pada saat masa pandemi.
BPKB Elektronik Bakal Diterapkan, Begini Penjelasan Korlantas Polri
“Menjahit patchwork dan quilting menjadi salah satu pilihan yang menarik di antara kegiatan yang bisa dilakukan di dalam rumah dan menjadi hobi baru di masa pandemi,” kata Wiwik.
Seiring dengan perkembangan tersebut mulai banyak kelas pembelajaran secara online maupun offline dengan menawarkan berbagai macam teknik dan pola sehingga banyak masyarakat yang berminat untuk mengikuti kegiatan ini.
“Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mengapresiasi hasil karya teman-teman yang telah mengikuti kelas paper piecing saya yang menyukai pola-pola dari Quiltworx dalam bentuk sebuah acara pameran,” pungkasnya.(Sapto)