JURNAL HARIANKOTA – Setelah dua tahun ditiadakan akibat pandemi Covid-19, event tahunan Grebeg Penjalin Desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo kembali akan digelar.
Event berupa kirab budaya disertai rangkaian acara lainnya selama empat hari ini, merupakan wujud syukur kepada Tuhan atas karunianya sehingga Desa Trangsan dikenal luas menjadi sentra industri mebel rotan.
Kegiatan utama Grebeg Penjalin adalah kirab budaya dengan peserta para perajin dan warga dengan membawa bermacam produk rotan. Selain itu juga ada gunungan yang akan diperebutkan warga, isinya juga produk rotan.
Konsulat Jenderal Zimbabwe Kunjungi UMS, Ternyata Ini Tujuannya
Sejumlah persiapan saat ini sudah mulai terlihat, diantaranya beberapa contoh produk berbahan rotan hasil karya perajin seperti kursi, perkakas dapur, keranjang, hingga gantungan lampu, digantung menghias jalan depan balai desa.
“Hiasan kerajinan rotan yang dipajang di depan balai desa itu untuk persiapan grebeg yang kelima. Kami sudah berkoordinasi dengan para perajin untuk kembali menggelar grebeg,” kata Kepala Desa Trangsan, Mujiman, saat ditemui Kamis (20/10/2022).
Menurutnya, grebeg tahun ini merupakan yang kelima. DImulai sejak 2016, namun pada penyelenggaraan tahun 2020 dan 2021 tertunda lantaran situasi pandemi Covid-19 tengah melanda.
Ikut Ajang TEI, Mitra Binaan LPEI Raih Penghargaan Primaniyatra 2022
“Jika penyelenggaraan sebelumnya mendapat bantuan pembiayaan dari pemerintah daerah, maka untuk kali ini biaya mandiri. Pemerintah desa bekerja sama dengan para perajin dan pengusaha. Insya Allah akan lebih meriah lagi,” paparnya.
Perajin dan pengusaha rotan yang akan terlibat dalam grebeg, disebutkan Mujiman, berasal dari 37 RT (Rukun Tetangga) dari Desa Trangsan. Mereka siap meramaikan acara inti yakni kirab budaya arak-arakan produk rotan.
“Ini kirab kerajinan rotan. Ada gazebo dari rotan membentuk jamur raksasa, ada yang membentuk burung Garuda, ada juga yang membuat membentuk kuda. Semua akan dikirab bersama komunitas yang lain diantaranya, ada pelajar SD dan SMP,” ungkapnya.
Tasyakuran Warga Baru PSHT Cabang Sukoharjo, Dihadiri 1.200 Anggota
Selain hasil kerajinan rotan yang dikirab, beberapa warga desa juga akan ikut kirab di barisan belakang dengan memakai busana adat sambil membawa senjata tombak yang juga terbuat dari rotan.
“Kirab akan dilaksanakan pada, 27 Oktober 2022 pukul 06.00 WIB, sekaligus menandai rangkaian acara lainnya hingga 30 Oktober 2022. Jadi full kegiatan, ada workshop, temu bisnis, bazar UMKM, hingga hiburan musik setiap malam, dan hari terakhir ada pagelaran wayang kulit,” bebernya.
Untuk acara workshop tentang industri kerajinan rotan, nantinya juga melibatkan stakeholder terkait dari Pemkab Sukoharjo dan juga ada tamu dari luar negeri menyatakan hadir.
Berhadiah Ratusan Juta, Diktis Kemenag Buka Seleksi Penelitian Terbaik PTKI
“Tamunya adalah buyer bernama Mr Jerry Tan dari Singapura. Dia ini adalah sosok yang mempelopori ekspor produk kerajinan rotan produk Desa Trangsan,” ungkapnya.
Berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya, kali ini ada lima gunungan yang akan dikirab dan untuk rute arak-arakan juga berubah, namun finisnya tetap di balai desa.
“Kalau tahun sebelumnya awal kirab dimulai dari tengah kampung yang berada di sebelah timur balai desa, untuk tahun ini akan berangkat dari ujung barat desa. Panjang rute kirab sekira 1 kilometer,” pungkasnya. (Sapto)