Latih Kepercayaan Diri Siswa, KBIT RA Alif Smart Surakarta Gelar Pasar Kaget
Tujuan gelaran pasar kaget kali ini agar anak memaknai lebih dalam tentang topik yang diajarkan di bulan ini tentang lingkungan sekitar
20 September 2024,
20:00
WIB
JURNAL HARIANKOTA, SUKOHARJO – Banjir akibat meluapnya aliran sungai membuat 6996 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), ikut terdampak. Sebagian dari mereka terpaksa di evakuasi ke tempat yang lebih aman, Sabtu (19/11/2022).
Sejumlah anak-anak dan lansia, dievakuasi menggunakan perahu lantaran rumah tinggalnya terendam banjir akibat hujan deras yang terjadi pada, Jum’at (18/11/2022) malam.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, jumlah KK sebanyak itu tersebar di empat kecamatan yaitu, Kecamatan Weru, Kecamatan Baki, Kecamatan Grogol, dan Kecamatan Mojolaban.
Petugas Lapas Pemuda Kelas II Madiun Amankan Pengunjung, Bawa Sabu Dalam Celana Kolor
“Banjir terjadi karena meluapnya aliran sungai hingga menggenangi pemukiman warga,” kata Kepala BPBD Sukoharjo, Sri Maryanto saat dihubungi melalui sambungan ponsel.
Jumlah KK terdampak banjir paling banyak adalah Kecamatan Weru, total mencapai 5414 KK, disusul Kecamatan Mojolaban 792 KK, Kecamatan Grogol 720 KK, dan terakhir di Kecamatan Baki 70 KK.
Terpisah, Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, langsung turun memimpin evakuasi warga di Desa Kadokan, Grogol, yang bisa dikatakan merupakan daerah langganan banjir lantaran berada tak jauh dari Bengawan Solo.
Sky Show UMM Meriahkan Pembukaan Muktamar Muhammadiyah 48
“Untuk Kecamatan Grogol, terpantau di Desa Kadokan dan Desa Langenharjo,” kata Kapolres disela memimpin evakuasi warga bersama Tim SAR Polres Sukoharjo.
Selain Tim SAR dari Polres Sukoharjo, evakuasi juga melibatkan Kodim 0726, BPBD, dan relawan. Mereka ada yang membawa perahu karet mendatangi satu persatu rumah warga untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Sedangkan untuk kerugian material belum bisa dipastikan,” ujar Kapolres.
Meriah, Presiden Jokowi Buka Muktamar ke48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Solo
Kapolres juga menjelaskan, untuk ketinggian air yang masuk ke pemukiman antara daerah satu dengan yang lainnya bervariasi, namun rata-rata mencapai setinggi paha orang dewasa.
“Hingga pagi air masih menggenangi wilayah-wilayah tersebut. Kita harapkan air segera surut, dan masyarakat bisa segera kembali menempati rumahnya kembali,” pungkas Kapolres.(Sapto)
