SEMARANG, JURNAL HARIANKOTA – Warga Getasan dihebohkan penemuan jenazah tanpa identitas yang tenggelam di sungai Desa Batur, Kecamatan Getasan, Jumat (7/6/24) pagi, kejadian ini langsung menarik warga sekitar untuk mendatangi lokasi kejadian.
Kejadian yang diketahui pertama kali oleh salah satu warga Sudi (53) yang hendak pulang kerumahnya tidak jauh dari lokasi penemuan, diperkirakan sekitar pukul 08.00 Wib saat pulang dari menengok kebun miliknya.
Dilokasi kejadian dengan didampingi Kanit Reskrim Polsek Getasan Ipda Agnes Eko Kristianto SH. MH., Kapolsek Iptu Ari Parwanto SH. MH., menyampaikan bahwa setelah saksi mengetahui perihal ada jenazah di sungai Desa Batur, saksi langsung memberitahukan warga sekitar dan menghubungi pihak Polsek Getasan.
“Saat saksi melintas dilokasi melihat jenazah di dalam sungai, selanjutnya memberitahukan kepada 2 warga Mahfud (43) dan Riyadi (43), yang kebetulan berada di sekitar lokasi penemuan. Selanjutnya menghubungi Bhabinkamtibmas Desa Batur Aipda Joko Pramono, dan diteruskan ke Polsek Getasan,” ungkapnya.
Setelah unit Inafis Polres Semarang datang ke lokasi dan melakukan olah TKP, dapat diketahui bahwa korban merupakan warga sekitar berinisial KH (14) yang masih duduk dibangku kelas VIII salah satu MTs di wilayah Kecamatan Getasan.
Meskipun telah diketahui identitas korban, pihak Polsek Getasan belum bisa menyimpulkan penyebab korban meninggal dunia di sungai Parat Desa Batur tersebut.
“Saat ditemukan secara kasat mata, untuk tubuh korban tidak ada luka luka. Namun kami tetap menunggu hasil pemeriksaan pihak Inafis, rumah sakit / medis, serta saksi saksi yang terakhir bertemu korban. Meskipun di bibir sungai dengan kedalaman sekitar 5 hingga 7 meter ini, juga ditemukan bekas tanah tergerus seperti bekas terpeleset dan di sungai tersebut terdapat batu-batu besar,” pungkasnya.
Tampak di lokasi kejadian aparat Polsek Getasan dibantu relawan dan BPBD Semarang, tampak bergotong royong melakukan evakuasi jenazah korban dari dalam sungai untuk selanjutnya dibawa ke RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa. (Nadindra)