JURNAL HARIANKOTA, SUKOHARJO – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan mengukuhkan Guru Besar pertama di Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK UMS) dan menjadi guru besar ke 43 di UMS, pada 17 Maret 2023 mendatang di Gedung Auditorium Mohammad Djazman UMS.
Menjadi guru besar pertama di Ilmu Kesehatan, Prof., Dr., Mutalazimah, SKM, MKes., telah mengabdi kepada UMS selama 25 tahun. Selama tahun-tahun pengabdiannya kepada UMS, dia giat mengamalkan tri dharma perguruan tinggi di bidang pendidikan, pengabdian masyarakat, serta penelitian.
Dilansir dari Humas UMS pada, Rabu (15/3/2023), di bidang pendidikan, Prof Lazim sapaannya, mengajar beberapa mata kuliah di antaranya Statistika, Metode Penelitian, Perencanaan Program Gizi, Manajemen Intervensi Gizi, Manajemen Program Gizi, Desain Eksperimen, Epidemiologi Gizi Kesehatan Masyarakat.
FAI UMS Bina Karir Dosen, Pacu Kapasitas Profesionalisme
Selain itu, di bidang pengabdian masyarakat juga mengajar Iqro’ kepada anak-anak di Taman Pendidikan Al Quran (TPA) dan berdakwah Al Islam Kemuhammadiyahan dengan sasaran lanjut usia, kader posyandu, ibu balita, anak sekolah, guru, serta pengelola pesantren.
Di sisi bidang penelitian, Mutalazimah pernah mendapatkan pendanaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) seperti Hibah Bersaing, Penelitian Fundamental, Penelitian Strategi Nasional Institusi dan pendanaan internal UMS seperti mulai Penelitian Reguler, Penelitian Pusat Studi Kajian Wanita, Penelitian Pengembangan Individu Dosen, Hibah Integrasi Tridharma dan Penelitian Insentif Pemberdayaan Riset Unggulan.
Mutalazimah yang telah mengantongi sertifikat reviewer penelitian dari Kemenristekdikti dan Komiten Akreditasi Nasional (KAN), aktif melakukan publikasi di jurnal internasional bereputasi, jurnal internasional, jurnal nasional terakreditasi, jurnal nasional, prosiding internasional dan prosiding nasional.
Saat Mahasiswa UMS Ketemu Nia Ramadhani: Jangan Pusingin Tanggapan Orang Lain
Dia juga memiliki pengalaman menyajikan artikel hasil penelitian pada konferensi internasional seperti di Malaysia, Singapura, Thailand, Jepang dan Inggris.
Dia juga menulis beberapa buku berkaitan dengan Ilmu Gizi. Beberapa buku yang pernah ditulisnya antara lain Manajemen Program Gizi; Defisiensi Yodium dan Gangguan Fungsi Tiroid: Tinjauan Aspek Biopsikososial; dan Pengembangan Media Flipchart untuk Edukasi Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY).
Dalam pengukuhannya nanti, Mutalazimah akan menyampaikan pidato mengenai GAKY, paparan ilmiah yang akan dibawakan adalah “Mewaspadai Potensi Re-Emerging Issue Gangguan Akibat Kekurangan Yodium di Daerah Endemis Defisiensi Yodium”.
Seminar Pondok Transformasi Series-1, Ajang UMS Menuju World Class University
Topik tersebut diangkat karena menurutnya dapat muncul potensi permasalahan GAKY di suatu daerah dengan kondisi geografis tertentu.
“Berangkat dari masih adanya potensi munculnya lagi permasalahan GAKY, terlebih di daerah yang wilayah geografisnya mengandung unsur yodium dan rendah dalam tanah dan airnya. Kekurangan yodium harus terus diwaspadai karena dampak yang ditimbulkan oleh GAKY sangat luas mencakup pada semua golongan umur,” kata Mutalazimah.
Riset mengenai GAKY juga menjadi perhatian khusus baginya, karena selama 21 tahun, Mutalazimah telah menekuni bidang riset tersebut.(Sapto)