Saat Mahasiswa UMS Ketemu Nia Ramadhani: Jangan Pusingin Tanggapan Orang Lain

Nia Ramadhani Bakrie bersama dengan Prof. Taufik mengadakan bedah buku "Cerita Ade" di Universitas Muhammadiyah Surakarta

10 Maret 2023, 16:19 WIB

JURNAL HARIANKOTA, SUKOHARJO – Usai meluncurkan buku barunya yang berjudul “Cerita Ade”, Nia Ramadhani Bakrie bersama dengan Prof. Taufik mengadakan bedah buku “Cerita Ade” di Gedung Auditorium Mohammad Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Pada kesempatan itu, Nia Ramadhani bercerita bahwa psikolognya pernah berpesan untuk tidak perlu memikirkan feedback yang diberikan orang lain terhadap dirinya.

“Penerimaan kalian atau kebahagiaan kalian itu bukan tanggung jawab saya. Ingat, yang bisa kita kontrol yang bisa kita jalani adalah diri kita sendiri. Yang bisa kita kontrol adalah perasaan yang ada di diri kita. Kita mau seperti apa, orang lain suka atau engga, ngga bisa bisa kalian kontrol. Jangan pernah pusingin tentang bagaimana tanggapan orang lain pada kita,” kata Nia kepada para mahasiswa pada, Kamis (9/3/2023).

Seminar Pondok Transformasi Series-1, Ajang UMS Menuju World Class University

Bersama dengan Prof Taufik yang merupakan Guru Besar di bidang Psikologi, kisah dari buku tersebut dibedah dan terlihat bahwa sosok dalam Ade mengalami kekosongan jiwa.

Taufik yang juga Dekan Psikologi UMS mengatakan dalam jiwa terdapat beberapa lapisan yaitu sensing, reasoning, emphaty, dan spiritual.

“Orang yang sehat sampai tataran spiritual, sebaliknya, jiwa akan kosong ketika spiritualnya hilang, emphaty hilang, reasoning nya hilang. Maka akan timbul kekosongan jiwa. Yang ada hanya lah sensing yang mengisi jiwa yang kosong,” jelas Taufik.

Seminar Nasional BEM UMS, Sandiaga Uno Sebut 6 Karakter Wajib Dimiliki Mahasiswa

Menurutnya, dalam sosok Ade, yang kosong adalah spiritual. Sedangkan spiritual adalah keyakinan terhadap Allah SWT dan kehidupan setelah kematian.

Dalam membedah buku tersebut, Taufik bahkan menggaris bawahi lapisan jiwa yang kosong dalam buku itu, hanya ditemukan beberapa kata yang menandakan adanya hubungan spiritual.

Ketika memasuki sesi tanya jawab, saat salah satu mahasiswa bertanya kepada Nia, bagaimana menghadapi kenyataan saat dipandang remeh, dan jawaban Nia Ramadhani adalah menjadikan pandangan rendah tersebut sebagai penyemangat, meskipun hal itu tergantung pada karakter masing-masing individu.

Prodi Kedokteran Jadi Favorit, UMS Tutup Sementara Pendaftaran Jalur Rapor

Berita Lainnya

Berita Terkini