JURNAL HARIANKOTA – Masa orientasi pengenalan dunia kampus bagi mahasiswa baru, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta menggelar kirab budaya membentangkan bendera Merah Putih sepanjang 1.000 meter, Jum’at (26/8/2022).
Kirab hasil kolaborasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said dengan Mataram Jaya Binangun ini melibatkan sekira 900 mahasiswa baru serta didukung stand kuliner UMKM tempo dulu.
Aksi diawali dengan para mahasiswa berjalan membentuk barisan sambil membentangkan bendera mulai dari kampus UIN Raden Mas Said hingga petilasan Keraton Kartasura. Panjang barisan sesuai dengan panjang bendera sekira 1 kilometer.
Grand Launching Mal Pelayanan Publik Sukoharjo, Mahfud MD Resmikan Secara Virtual
“Kegiatan ini bertemakan kirab budaya” kata Dekan FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta, Rahmawan Arifin. Menurut Rahmawan, kegiatan juga merupakan satu rangkaian dari Dies Natalis UIN Raden Mas Said Surakarta ke-30.
“Tujuannya, mengenalkan budaya Jawa kepada para mahasiswa baru, yang mana lokasi kampus kami tak jauh dari petilasan Keraton Kartasura ini,” terangnya.
Tak hanya aksi membentangkan bendera, para mahasiswa baru juga membawa 30 gunungan berisi buah dan sayur mayur. Jumlah gunungan dimaksudkan sebagai lambang 30 tahun usia UIN Raden Mas Said.
Temuan Patroli Siber Kominfo 24 Jam Nonstop, 566.332 Akses Konten Judi Online Diputus
Atas kegiatan budaya itu, GKR Wandansari (Gray Koes Moertiyah) Putri Pakubuwana XII juga turut hadir di petilasan Keraton Kartasura untuk menyampaikan apresiasi kepada UIN Raden Mas Said.
“Semoga dengan kegiatan di petilasan Keraton Kartasura ini bisa membuat generasi penerus paham akan sejarah bangsa, sekaligus ikut menjaganya,” kata perempuan yang akrab dengan panggilan Gusti Moeng ini.
Sementara, Ketua Mataram Jaya Binangun, Koko Atmoko menyampaikan, kegiatan budaya bersama UIN Raden Mas Said ini sebagai upaya menjaga cagar budaya, khususnya di petilasan Keraton Kartasura.
Layani Pemesan Tukar Uang Baru TE 2022, Kas Keliling BI Singgah di Sukoharjo
“Harapannya, para mahasiswa ini menjadi penjaga budaya agar tidak ada pihak luar yang merusak situs-situs yang berada di kawasan petilasan Keraton Kartasura,” terangnya. Ditambahkan Koko, bendera Merah Putih yang dibentangkan dalam kegiatan itu diberi nama Sang Ratih Seribu Warna.
“Bendera dengan panjang seribu meter itu memang kami tujukan sebagai simbol penyatuan. Artinya masyarakat atau semua terbungkus dalam satu bendera itu,” pungkasnya (Sapto)