JURNAL HARIANKOTA, NGANJUK – Fenomena tanah gerak yang terjadi di wilayah Desa Bendoasri, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur yang mengakibatkan jalan antar desa putus terus mengalami pergerakan, Minggu (27/11/2022).
Intensitas hujan yang terus menguyur wilayah tersebut memicu keretakan tanah semakin bertambah, sehingga rawan terjadinya tanah longsor.
Meski membahayakan dikarenakan rawan longsor, namun para petani porang yang berada di lereng gunung Pandan ini nekat melintasi jalan putus tersebut.
Fenomena Tanah Gerak di Nganjuk, Jalan Antar Desa Ambles hingga 1 Meter
Sriatun petani porang warga desa setempat mengatakan, melintasi jalan tersebut setiap berangkat dan pulang dari ladang, karena tidak ada jalan lain.
“Susah mas jalannya, tapi terus mau gimana lagi, ini jalan satu-satunya ke ladang. Apalagi kalau bawa porang untuk dijual, makin susah,” tuturnya.
Petani berharap Pemkab Nganjuk segera tanggap dan membantu kesulitan warga akibat dampak bencana tanah gerak.
Acara Pembukaan Pekan Olahraga Kabupaten Nganjuk Diwarnai Kericuhan
Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Nganjuk Aris Trio Effendi menjelaskan, tanah retak terus mengalami pergerakan karena adanya aliran air dari atas bukit yang langsung masuk kedalam retakan.
“Dari atas ada aliran air yang masuk ke retakan tanah, air yang masuk ke retakan tanah muncul kebawah sekitar 30/meter dari titik jalan yang ambles,” paparnya.
Dari keterangan Aris, keretakan tanah berbentuk tapal kuda tersebut rawan terjadi longsor.
Polres Nganjuk dan Perhutani Komitmen Memberantas Kasus Illegal Logging
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, pihak desa setempat bersama Tagana memberikan peringatan pada masyarakat yang melintas untuk lebih waspada dan berhati hati. Apalagi saat terjadi hujan, sebaiknya tidak melintasi jalan tersebut. (gs)