Fenomena Tanah Gerak di Nganjuk, Jalan Antar Desa Ambles hingga 1 Meter

Lokasi jalan ambles tepatnya berada dikawasan perhutani RPH Jeruk, Petak 92, BKPH Tritik KPH Nganjuk

27 November 2022, 17:55 WIB

JURNAL HARIANKOTA, NGANJUK – Jalan yang menghubungkan Desa Bendoasri dan Desa Tritik, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur ambles akibat fenomena tanah gerak.

Hingga saat ini kendaraan roda empat tidak bisa melintas jalur tersebut karena mengalami ambles hingga satu meter lebih.

Lokasi jalan ambles tepatnya berada di kawasan perhutani RPH Jeruk, Petak 92, BKPH Tritik KPH Nganjuk.

Tingkatkan Kemampuan Penanganan Kebencanaan, Polres Sukoharjo Gelar Latsar Gabungan,

Heru Kriswantoro, perangkat desa Bendoasri menjelaskan, jalan mengalami ambles setelah sebelumnya di malam hari terjadi hujan deras.

“Sebelumnya tadi malam hujan deras, paginya jalan ambles sekitar 30 centimeter, sekarang ambles lagi satu satu meter lebih,” tuturnya, Sabtu (26/11/2022).

Jalan mengalami ambles sedalam satu meter dan panjang 70 meter. Serta keretakan tanah memanjang hingga 100 meter. Kondisi tersebut membuat perekonomian warga menjadi terganggu. Karena jalan tersebut merupakan akses terdekat menuju Desa Tritik dan Kecamatan Rejoso sekaligus menuju Kabupaten Nganjuk.

Peduli Korban Gempa Bumi Cianjur, Polresta Malang Kota Kirimkan Paket Sembako Hingga Obat-obatan

“Ini jalan utama menghubungkan Desa Bendoasri ke Desa Tritik. Tiap hari dilewati petani porang, sekarang nggak bisa lagi. Untuk membawa hasil panenan petani harus memikul melewati hutan baru kemudian diangkut mobil,” keluhnya.

Saat ini warga masyarakat desa Bendoasri yang akan menuju Kecamatan Rejoso maupun ke Nganjuk, harus memutar sejauh hingga 30 kilo meter melewati wilayah Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun.

“Sebenarnya deket kalau lewat jalan ini, namun karena kondisi jalan rusak apalagi sekarang ambles, terpaksa memutar lewat madiun,” pungkas heru.

Polres Sukoharjo Kirim Bantuan Kemanusiaan Korban Gempa Bumi Cianjur, Nilainya Rp43 Juta

Selain memutus jalan, tanah gerak juga mengakibatkan ladang tanaman porang petani desa setempat mengalami pergeseran dan banyak terjadi keretakan hingga menumbangkan sejumlah pohon.(gs)

Berita Lainnya

Berita Terkini