Bupati Sukoharjo Panen Cabai Hasil Petani Milenial, Bisa Menjadi Contoh Bagi Sesama

Panen cabai yang cukup menjanjikan tersebut diharapkan dapat memberikan dampak kepada masyarakat Sukoharjo

21 Februari 2023, 20:14 WIB

JURNAL HARIANKOTA, SUKOHARJO – Gerakan tanam cabai di pekarangan maupun lahan kosong yang dicanangkan Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertan) Sukoharjo bersama petani milenial mulai menampakkan hasil yang cukup signifikan.

Hal itu ditandai dengan panen yang langsung dilakukan Bupati Sukoharjo Etik Suryani di salah satu lokasi penanaman di Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto pada, Selasa (21/2/2023).

“Sebagai generasi muda tapi memiliki inisiasi menanam cabai dan sudah berkali-kali panen dan memberikan penghasilan. Ini luar biasa dan bisa menjadi contoh milenial yang lain,” kata Bupati.

Klaim Bina Marga Sukoharjo, Rutin Perbaiki Jalan Rusak Tapi Hanya Tambal Sulam

Panen cabai yang cukup menjanjikan tersebut diharapkan dapat memberikan dampak kepada masyarakat Sukoharjo. Dimana selain di Polokarto, program tanam cabai juga dilakukan di kecamatan lainnya menggunakan media tanam tidak hanya di pekarangan, tapi juga menggunakan pot, polybag, dan lainnya.

“Jadi saat cabai mahal tidak perlu beli karena tinggal petik di halaman. Prinsipnya, kalau kita mau pasti bisa khususnya milenial agar tertarik untuk bertani,” kata Etik.

Selain tanaman cabai, Bupati juga berharap, masyarakat bisa meningkatkan pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur, dan lahan kosong yang kurang produktif untuk tanaman pangan lainnya sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga, serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.

Police Go To School, Kapolres Sukoharjo Ingatkan Bahaya Ikut Perguruan Pencak Silat untuk Tawuran

Sedangkan Kepala Dispertan Sukoharjo, Bagas Windayatno menyampaikan, pencanangan tanam cabai merupakan bentuk antisipasi ketika harga cabai naik tinggi.

“Saat pencanangan, kami mendistribusikan 196 ribu bibit tanaman cabai di 12 kecamatan. Panen ini untuk penanaman bulan Agustus yang dilakukan petani milenial dimana selama ini mendapat pendampingan dari Dispertan,” terang Bagas.

Berangkat dari tidak menentunya harga cabai di pasaran yang sering naik cukup tinggi dan bisa memicu inflasi. Maka Dispertan menggalakkan penanaman cabai pada masyarakat dengan memanfaatkan pekarangan maupun lahan kosong.

200 Peserta Ikuti Liga Airsoft Pelajar Tingkat Nasional, Berebut Piala Kapolres Sukoharjo

“Jadi, kebutuhan cabai bisa tersedia di halaman rumah, saat harga tinggi tidak perlu beli sehingga bisa menekan inflasi. Konsep pemikirannya bisa menekan inflasi ketika harga cabai naik. Sederhananya seperti itu, tandas Bagas. (Sapto)

Berita Lainnya

Berita Terkini