Klaim Bina Marga Sukoharjo, Rutin Perbaiki Jalan Rusak Tapi Hanya Tambal Sulam

Secara berkala melakukan perawaatan jalan, namun mengingat keterbatasan anggaran maka yang bisa dilakukan hanya sebatas tambal sulam

21 Februari 2023, 13:53 WIB

JURNAL HARIANKOTA, SUKOHARJO – Sejumlah ruas jalan di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, ramai dikeluhkan masyarakat lantaran mengalami kerusakan dan berpotensi membahayakan pengguna jalan.

Sebelum ramai keluhan itu, Bina Marga DPUPR Sukoharjo menyatakan, secara berkala melakukan perawatan jalan. Namun mengingat keterbatasan anggaran maka saat ini yang bisa dilakukan hanya sebatas tambal sulam.

Berdasarkan data yang diperoleh pada, Selasa (21/2/2023), panjang jalan di wilayah Kabupaten Sukoharjo yang menjadi tanggung jawab Bina Marga DPUPR Sukoharjo sekira 605,12 kilometer. Angka itu sampai sekarang belum berubah sejak 2009.

Police Go To School, Kapolres Sukoharjo Ingatkan Bahaya Ikut Perguruan Pencak Silat untuk Tawuran

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUPR Sukoharjo, Suyadi, menjelaskan total anggaran untuk perawatan jalan kabupaten secara berkala sekira Rp 80 miliar. Dari jumlah itu yang digunakan untuk perbaikan kerusakan darurat atau tambal sulam sekira Rp 5 miliar.

Angka Rp 5 miliar itu disebutkan tidak sebanding dengan kondisi dilapangan, dimana sejak beberapa pekan terakhir banyak temuan sejumlah ruas jalan yang rusak akibat cuaca ekstrim berupa hujan yang turun terus menerus.

Kerusakan jalan yang paling banyak dikeluhkan warga di antaranya ada di Kartasura, Polokarto, Mojolaban, dan Bulu. Sejumlah ruas jalan di sana banyak yang berlubang hingga membahayakan masyarakat pengguna jalan.

200 Peserta Ikuti Liga Airsoft Pelajar Tingkat Nasional, Berebut Piala Kapolres Sukoharjo

“Sebenarnya kalau ada jalan berlubang, langsung kami tambal sulam dulu sebagai penanganan darurat. Ya meskipun di ruas jalan itu nantinya ada proyek peningkatan jalan atau perbaikan jalan,” kata Suyadi saat ditemui.

Namun, kondisi cuaca dengan curah hujan tinggi seperti saat ini, menurut Suyadi, membuat penambalan jalan berlubang tak memungkinkan. Jika pun dipaksakan ditambal aspal maka hasilnya tidak akan maksimal dan mudah rusak lagi.

Dalam menilai kondisi jalan, Suyadi menyebut ada dua klasifikasi, yakni mantap dan tidak mantap. Yang dimaksud mantap adalah kondisi jalan bagus hingga terdapat kerusakan sedang. Sementara kondisi jalan tidak mantap adalah yang mengalami kerusakan berat hingga parah.

Cara Polres Sukoharjo Cegah Balap Liar, Gelar Ajang Drag Bike

Berita Lainnya

Berita Terkini