Asap Pembakaran Jerami Ganggu Lalu Lintas Jalan Tol, Gubernur Jateng Turun Tangan

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung turun ke ladang persawahan kering dan menegur sejumlah orang yang berada di lokasi untuk memadamkan api

20 September 2022, 19:07 WIB

JURNAL HARIANKOTA – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, memerintahkan agar Dinas Perhubungan (Dishub) Jateng turun tangan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait mencegah pembakaran sampah atau sisa hasil panen pertanian yang berada di pinggir jalan tol.

Hal itu disampaikan Ganjar untuk mencegah kejadian kecelakaan karambol di Tol Pejagan-Pemalang yang melibatkan 13 kendaraan dan satu orang korban meninggal dunia kembali terulang.

Seperti yang dilakukan orang nomor satu di Jateng ini saat melihat kepulan asap yang mengganggu perjalanan dinasnya dari Klaten melintasi Tol Bawen-Ungaran, Senin (19/9/2022). Ia menghentikan laju mobilnya di tepi jalan dan langsung turun untuk memadamkan api yang berasal dari pembakaran rumput.

Tak Terima Ditinggal Suami Menikah Lagi, Ibu Muda Asal Sleman Ini Lapor ke Polres Sukoharjo

Ganjar langsung turun ke ladang persawahan kering itu dan menegur sejumlah orang yang berada di lokasi. Ia meminta warga dibantu sejumlah petugas untuk memadamkan api tersebut.

“Tadi saya sudah komunikasi dengan teman bupati/ wali kota di mana daerahnya dilewati tol, hentikan, dekati warga untuk tidak boleh membakar jerami atau sejenisnya. Karena ini yang menjadi persoalan,” ujarnya.

Ganjar memerintahkan agar Dishub Jateng, dan bekerja sama dengan pengelola tol serta kepolisian untuk melakukan pengecekan titik-titik potensi adanya pembakaran.

Denda Pelanggaran Hasil Rekam ETLE di Jateng Capai Rp 27 Miliar, Kapolda: Terbesar dari Polda Lain

“Agar mengecek titik-titiknya, di mana kalau perlu dalam kondisi hasil panen mulai selesai sekarang, dan tanahnya mau diolah biasanya secara tradisional mereka membakar. Ini bisa dicek,” tuturnya.

Ganjar meminta pengawasan tersebut dilakukan secara detil. Bahkan, jika perlu menggunakan kamera drone agar bisa mengetahui dimana letak titik-titik api pembakaran jerami itu.

“Mungkin butuh drone untuk mengecek, bisa tahu titik apinya di mana, hentikan, dan edukasi masyarakat. Kalau tidak bisa, ini (dapat) membahayakan seperti kemarin (laka di Tol Pejagan-Pemalang-Red),” tandasnya.***

Berita Lainnya

Berita Terkini