UMM Potato Seeds Sukses Kembangkan Bisnis Benih Kentang

UMM Potato Seeds telah melakukan berbagai program, utamanya setelah mendapat dukungan dari Kementerian Ristek Dikti melalui Program Pengembangan Usaha Kampus

20 September 2024, 18:41 WIB

MALANG, JURNAL HARIANKOTA – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Potato Seeds menjadi salah satu unit bisnis yang terus berkembang. Bergerak di bidang hilirisasi dan komersialisasi hasil riset, unit ini sukses memproduksi benih kentang unggul bebas virus.

Dengan semangat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas serta kontinyuitas produksi kentang di Indonesia, UMM Potato Seeds telah melakukan berbagai program, utamanya setelah mendapat dukungan dari Kementerian Ristek Dikti melalui Program Pengembangan Usaha Kampus.

Koordinator UMM Potato Seeds Dr. Ir. Syarif Husen, M.P. menjelaskan, salah satu faktor kunci di balik kesuksesan unit bisnis tersebut adalah penerapan inovasi teknologi dalam proses produksi benih kentang.

Teknologi Temporary Immersion Bioreactor (TIB) merupakan hasil pengembangan oleh tim peneliti UMM yang Syarif ketuai. Itu menjadi andalan inovasi dalam industri benih yang berjalan.

TIB memungkinkan produksi benih kentang dalam skala besar dengan kualitas yang lebih baik dan waktu yang lebih singkat dibandingkan metode konvensional.

Adapun UMM Potato Seeds tidak hanya berfokus pada inovasi teknologi, tetapi juga membangun kemitraan strategis dengan berbagai pihak terkait. Di antaranya dengan para petani, pemerintah, dan lembaga penelitian.

Kemitraan ini memungkinkan pertukaran pengetahuan, akses ke sumber daya, dan distribusi benih kentang yang lebih luas. Dalam upaya meningkatkan swasembada benih kentang, UMM Potato Seeds menjalin kerjasama dengan mitra penangkar benih dasar yang tersebar di seluruh Jawa Timur.

Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat produksi benih berkualitas tinggi dan memenuhi kebutuhan petani di wilayah tersebut.

Lebih lanjut, Syarif mengatakan bahwa meskipun telah mencapai banyak prestasi, UMM Potato Seeds masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti keterbatasan pemasaran ke luar Jawa, persaingan bisnis, dan perubahan iklim.

Namun, tantangan ini juga membuka peluang bagi pihaknya untuk terus berinovasi dan mengembangkan produk-produk baru yang lebih adaptif terhadap kondisi lingkungan yang dinamis.

Berita Lainnya

Berita Terkini