Tindak Tegas Rusuh Suporter Bola di Semarang, Begini Penjelasan Polda Jateng

Polda Jawa Tengah menyebut pengamanan pertandingan yang berlangsung di Stadion Jatidiri Semarang sudah sesuai standar operasional prosedur

18 Februari 2023, 21:07 WIB

JURNAL HARIANKOTA, SEMARANG – Kenekatan suporter yang memaksa masuk stadion dalam laga tanpa penonton PSIS vs Persis terpaksa diambil tindakan tegas oleh polisi. Bentrokan pun tak dapat dihindarkan.

Polda Jawa Tengah menyebut pengamanan pertandingan yang berlangsung di Stadion Jatidiri Semarang pada, Jum’at (17/2/2023) kemarin, sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP).

Hal ini termasuk tahapan personel yang diturunkan, mulai dari pengerahan personel pengendali massa (Dalmas) hingga tim anti-anarkis dari Brimob ketika ekskalasi kerusuhan makin meningkat.

Serius Perbaiki Manajemen Sepakbola, Kapolri dapat Apresiasi Pengajar dari Inggris

“Kami sudah melakukan tiga penyekatan,” ungkap Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol. M Iqbal Alqudusy dalam keterangan tertulisnya pada, Sabtu (18/2/2023).

Penyekatan pertama dilakukan di pertigaan Akademi Kepolisian (Akpol) arah masuk Jl. Semeru. Ketika itu sekira pukul 15.00 WIB, polisi melihat kerumunan kecil suporter kemudian dilakukan imbauan agar kembali sebab pertandingan digelar tanpa penonton.

Penyekatan kedua dilakukan di depan Alfamart Telaga Bodas, arah Stadion Jatidiri. Itu sekira 15 menit setelah penyekatan pertama. Kerumunan suporter makin banyak dan beringas.

Pemkot dan Pemkab Malang Sepakati PKS Baru Sumberpitu dan Sumber Wendit 

Mereka tak mengindahkan imbauan polisi untuk kembali sebab pertandingan digelar tanpa penonton. Di lokasi ini, rombongan suporter terus merangsek memaksa menuju arah stadion. Mereka melempari polisi dengan batu dan botol.

Penyekatan ketiga dilakukan di kawasan Stadion Jatidiri. Imbauan petugas melalui pengeras suara tak digubris massa. Termasuk sudah dilakukan negosiasi dari negosiator Polwan, dan pihak PSIS. Namun, tahapan ini tetap tak berhasil membuat massa kembali.

Sekira 1.500 suporter saat itu terus mencoba merangsek ke dalam stadion. Mereka juga melempari polisi dengan batu hingga botol. Polisi akhirnya melontarkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Kisruh Tanah Kas Raib, Pemdes Gedangan Sukoharjo Sepakat Tempuh Restorative Justice

Berita Lainnya

Berita Terkini