SEMARANG, JURNAL HARIANKOTA – Program Keluarga Berencana (KB) bisa menjadikan keluarga berkualitas. Mengapa demikian? Karena itu salah satu program pemerintah yang bisa mencegah resiko stunting.
Demikian dijelaskan oleh Ulil Absor, salah satu narasumber dari BKKBN RI, dalam kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tersebut, berlangsung di Villa Onengan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (15/6/2024) mulai pukul 13.00 WIB sampai selesai.
Peserta yang berjumlah sekira 300 orang tersebut, berasal dari perwakilan semua kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Semarang. Sebagian besar adalah kaum difabel.
Hadir narasumber lain yaitu anggota DPR-RI Komisi IX, Tuti Nusandari Roosdiono, perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Heri Kusyanto, dan perwakilan dari Dinas P3AKB Kabupaten Semarang, Ganti Sumiati.
Dalam kesempatan tersebut Ulil memaparkan, keluarga yang berkualitas itu adalah keluarga yang direncanakan. Kalau jaman dahulu, Heri mencoba kilas balik ke belakang, program KB identik dengan 2 anak cukup. Sekarang bergeser ada perubahan, 2 anak lebih baik 2 anak lebih sehat.
“Dengan mengikuti program KB, sebuah keluarga bisa merencanakan kapan akan mempunyai anak lagi, sehingga jaraknya bisa diatur,” kata Ulil yang menjabat sebagai Analis Kebijakan Ahli Muda, Biro Hukum, Organisasi dan Tata Laksana BKKBN RI tersebut.
Dengan demikian, anak yang dirawat akan tumbuh menjadi generasi berkualitas, terhindar dari stunting. Narasumber dari BKKBN Jateng, Heri Kusyanto menambahkan, generasi yang berkualitas sangat dibutuhkan bangsa dan negara Indonesia, menyongsong bonus demografi di Tahun Emas 2045.
“Generasi berkualitas itu harus kita siapkan dari sekarang, sejak dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun, itulah yang disebut seribu hari pertama kehidupan,” jelas Heri.