“Saya sebagai Pangdivif 2 Kostrad terus berupaya dalam mendisiplinkan prajurit agar dalam menjalankan tugasnya lebih profesional serta militan dalam bertugas. Sehingga dengan memegang tiga hal tersebut, maka TNI AD akan semakin dicintai rakyat,” tegasnya.
Selain itu, kata Pangdivif 2 Kostrad, prajurit TNI AD juga harus meningkatkan skill atau kemampuan dengan berlatih. Karena dengan terus berlatih, maka akan semakin mempertajam kemampuan satuan dalam rangka menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sesuai diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 43 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Sehingga prajurit TNI harus siap untuk menjalankan tugas operasi, dalam rangka menjaga setiap ancaman dari luar.
Klaim Bina Marga Sukoharjo, Rutin Perbaiki Jalan Rusak Tapi Hanya Tambal Sulam
Seperti prajurit Divif 2 Kostrad sering mendapatkan tugas dan kepercayaan dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk menjalankan misi perdamaian dunia yang tergabung dalam pasukan Kontingen Garuda (Konga). Para prajurit bertugas dibeberapa negara konflik, diantaranya Libanon, Kongo, dan Afrika Tengah.
Dalam waktu dekat atau dalam tahun ini, masih dia katakan, Batalyon Infanteri Mekanis Raider 413/Bremoro yang merupakan satuan di jajaran Divif 2 Kostrad yang bermarkas di Solo, mendapatkan kepercayaan untuk melaksanakan tugas misi perdamaian dunia di negara Libanon.
“Tugas misi perdamaian dunia yang dilaksanakan oleh prajurit Divif 2 Kostrad merupakan wujud profesionalisme TNI AD dalam mengemban misi operasi militer, yang tidak hanya dilaksanakan di wilayah Indonesia, tapi juga di negara lain,” pungkasnya. (ARM)