JURNAL HARIANKOTA, PONOROGO – Untuk mencegah kenakalan remaja di lingkungan sekolah, Polres Ponorogo Polda Jatim menggelar program Goes To School yang menjangkau lebih dari 500 siswa di SMPN 6 Ponorogo.
Sosialisasi tersebut disampaikan oleh anggota bhinmas Polres Ponorogo Aiptu Joko, Kamis (19/1/2023).
Kopolres Ponorogo AKBP Catur C. Wibowo, S.I.K., M.H. mengatakan, sekira 7 hari yang lalu pihaknya melihat informasi dari media sosial terkait banyaknya pelajar yang mengajukan dispensasi nikah di Pengadilan Agama Ponorogo.
Terjerat Perkara Hukum, Pria di Bantul Terpaksa Menikah di Kantor Polisi
Dalam narasi pada media sosial tersebut dijelaskan bahwa selama tahun 2022 pengadilan agama Ponorogo mencatat ada 198 pelajar yang mengajukan dispensasi nikah, selain tidak ingin melanjutkan sekolah permohonan dispensasi tersebut didominasi hamil diluar nikah.
Catur menjelaskan, dari data yang ia terima terkait perkara dispensasi kawin di tahun 2022 wilayah hukum PTA Surabaya, sebenarnya untuk wilayah Kabupaten Ponorogo termasuk rendah dibandingkan Kabupaten lain.
“Sesuai data yang kami terima terkait dispensasi nikah anak di kabupaten Ponorogo termasuk rendah dari 38 kabupaten lain yang ada di Jawa Timur,” ujarnya.
Satreskrim Polres Ponorogo Amankan 3 Tersangka Penipuan dan Penggelapan
Namun demikian, sebagai wujud peduli terhadap penerus bangsa ini, AKBP Catur mengungkapkan bahwa Polres Ponorogo serta jajarannya sudah mengambil langkah, Goes to school memberikan sosialisasi kepada para pelajar di Ponorogo.
“Kegiatan sosialisasi ini untuk memberikan pandangan serta wawasan kepada para pelajar agar menghindari pergaulan bebas yang berujung pada pernikahan dini,” ungkapnya.
AKBP Catur menyampaikan bahwa pernikahan dini akan menimbulkan dampak yang berkepanjangan seperti anak yang dilahirkan akan terkena hambatan pertumbuhan atau stunting.
Tolak RUU Omnibus Law, 8 Organisasi Profesi Kesehatan di Ponorogo Gelar Aksi Damai
“Bahaya perkawinan anak ini banyak sekali dampaknya terutama jika nanti akan melahirkan anak yang terkena hambatan pertumbuhan, efeknya ini berkepanjangan,” jelasnya.
Dia berharap, dengan kegiatan sosialisasi yang dilakukan dapat mengurangi angka pernikahan dini di Kabupaten Ponorogo. “Sosialisasi ini adalah upaya Polri yang peduli terhadap generasi penerus, semoga pernikahan dini bisa berkurang,” pungkas AKBP Catur. (gs)