JURNAL HARIANKOTA – Sebuah pabrik furniture rotan, PT. Suwastama di Jalan Slamet Riyadi, Gumpang, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng) mengalami kebakaran pada, Senin (25/7/2022) sekira pukul 10.00 WIB.
Kejadian itu juga terlihat oleh sejumlah masyarakat yang kebetulan berada di dekat lokasi. Mereka ada yang mengambil video saat asap hitam pekat disusul kobaran api membumbung di atas atap pabrik.
Kapolsek Kartasura, Polres Sukoharjo, AKP Mulyanta menjelaskan, oleh petugas pemadam kebakaran (damkar), kobaran api bisa terkondisi dalam waktu sekira 30 menit.
“Kami mendapat laporan sekira pukul 10.00 WIB, kemudian bersamaan itu juga meluncur unit damkar dari Sukoharjo dan dari daerah sekitarnya,” kata Kapolsek.
Menurut penjelasan Kapolsek, dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa. Saat alarm pabrik berbunyi, seluruh karyawan sekira 100 orang, langsung menyelamatkan diri ke tempat aman.
“Yang terbakar adalah mesin untuk mengolah rotan yang berada di bagian belakang, dimana saat itu sedang dalam perbaikan. Penyebabnya, diduga karena percikan api dari alat gerinda,” papar Mulyanta.
Citayam Fashion Week Bikin Macet Jalanan, Wagub DKI Jakarta Turun Tangan Bubarkan Massa
Dari pendataan sementara, kerugian diperkirakan mencapai Rp500 juta. Angka itu diperoleh berdasarkan sejumlah kerusakan yang ditemukan setelah api berhasil dipadamkan.
“Ya, kerugian paling tidak Rp500 juta. Itu dari manajemen yang menyampaikan. Selain mesin yang hangus, beberapa sarana produksi juga ikut terbakar, diantara cerobong, dan instalasi lainnya,” ungkap Mulyanta.
HRD PT. Suwastama, Hayu Wijayanto, saat ditemui awak media menyampaikan, saat kejadian kebakaran, para karyawan langsung berhamburan keluar menyelamatkan diri setelah mendengar bunyi alarm.
Awas Ada Penipuan Online Jual Beli Voucher Murah, di Lampung Puluhan Warga jadi Korban
“Kami kemudian meminta bantuan dengan menghubungi damkar. Hal itu kami lakukan karena sebagian ruang finishing mengalami kebakaran,” ungkapnya.
Pada awalnya, pabrik sedang melakukan perawatan rutin mesin pengolah kayu. Saat itu ada sebagian baut mesin yang dilepas, namun ada juga yang sulit dilepas karena terkena korosi.
“Saat melepas baut menggunakan gerinda, rupanya percikan apinya menyambar barang-barang sisa produk yang memang mudah terbakar.(Sapto)