JURNAL HARIANKOTA, MALANG – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi tempat yang memberikan harapan dan dinilai terbuka untuk siapapun. Hal itu diucapkan oleh Ali Fauzi, mantan narapidana teroris (Napiter) yang berhasil menyelesaikan sidang disertasi di Kampus Putih UMM, 17 Januari lalu.
Ia yang mengambil jurusan doktoral pendidikan Islam itu mengkaji terkait Edukasi Moderasi Beragama Bagi Para Mantan Napiter dalam tugas akhirnya.
Lebih lanjut, Ali, sapaannya memang berfokus pada subjek eks napiter. Mulai dari proses perekrutan, radikalisasi, hingga aksi berupa penembakan dan pengeboman.
Operasi Penangkapan di Sukoharjo, Tim Densus 88 AT Geledah Rumah Terduga Teroris di Desa Parangjoro
Ia menilai bahwa pemahaman Islam mereka pada teks yang tidak sesuai dengan konteks Indonesia telah menenggelamkan ke gerakan radikal fundamental yang berujung pada terorisme.
“Namun kini para napiter telah menyadari kesalahan mereka yang telah melakukan tindakan merugikan pihak lain dan mengakhirinya,” katanya.
Menurut Ali, moderasi beragama membuat mereka membuka pikiran dan sadar. Terutama akan hak-hak orang lain yang berbeda pemahaman maupun agama di Indonesia. Pemaknaan Islam secara moderat dna humanis menenangkan batin bagi kehidupan mantan napiter.
Penanggulangan Terorisme Tingkat Dunia, Indonesia Dorong Penguatan Peran Perempuan
Menariknya, Ali juga memiliki yayasan yang bernama Yayasan Lingkar Perdamaian. Yayasan ini bertujuan untuk membawa pulang mantan napiter ke NKRI, memberikan pembinaan di lapas, serta memberdayakan mereka melalui pelatihan life skill.
Bahkan juga memberikan bantuan pendidikan bagi anak-anaknya dan juga para janda yang ditinggal suaminya. Terkait Kampus Putih, ia menilai bahwa UMM merupakan universitas Islam yang memberikan kesejukan.
Hal itu tak lepas dari paham Islam UMM yang berwawasan tamaddun, wasathiyah, dan moderat. Apalagi dengan sederet pendidik yang tidak hanya bagus dari sisi akademik, tapi juga memberikan teladan dan menjadi teman diskusi yang apik.
Jelang HUT Kemerdekaan RI ke 77, Densus 88 Amankan 5 Terduga Teroris