Operasi Penangkapan di Sukoharjo, Tim Densus 88 AT Geledah Rumah Terduga Teroris di Desa Parangjoro

Penggeledahan berlangsung sekira satu jam dan Tim Densus 88 meninggalkan lokasi dengan membawa beberapa barang bukti

1 Desember 2022, 19:36 WIB

JURNAL HARIANKOTA, SUKOHARJO – Penggeledahan sebuah rumah di lakukan Tim Densus 88 Anti Teror (AT) di Dukuh Ngadijoyo, Desa Parangjoro, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), pada Kamis (1/12/2022) siang.

Rumah itu, merupakan tempat tinggal salah satu terduga teroris berinisial Mgn (43) yang ditangkap Tim Densus 88 AT. Informasi yang didapat, penangkapan dilakukan di sekitar Masjid Al Hidayah kampung setempat, usai Mgn sholat subuh.

Penggeledahan berlangsung sekira satu jam lamanya, dan Tim Densus 88 meninggalkan lokasi dengan membawa beberapa barang bukti dari dalam rumah yang terletak sekira 20 meter dari bantaran Sungai Bengawan Solo itu.

Penanggulangan Terorisme Tingkat Dunia, Indonesia Dorong Penguatan Peran Perempuan

Kepala Desa (Kades) Parangjoro, Hardiman, yang diminta ikut masuk ke dalam rumah untuk menjadi saksi, mengatakan, beberapa barang bukti yang dibawa Tim Densus 88 AT dari dalam rumah Mgn, diantaranya laptop, dan sejumlah buku.

“Sepengetahuan saya yang dibawa (Densus 88) cuma laptop dan buku- buku. Tapi saya tidak jelas melihat itu buku apa. Tadi (Densus 88) juga membawa dua buku rekening tabungan, BPKB dan STNK motor. Untuk motornya, saya tidak tahu jenisnya apa,” kata Hardiman.

Serah terima barang bukti, menurut Hardiman, dilakukan langsung oleh Tim Densus 88 AT dengan pihak keluarga, dalam hal ini istri Mgn yang turut menyaksikan selama penggeledahan berlangsung.

Hadirkan Densus 88 AT, AMC Gelar FGD di Sukoharjo Bahas Kamuflase Pergerakan Radikal

Menyinggung tentang pribadi Mgn, Hardiman mengatakan, jika selama ini dikenal baik dengan masyarakat sekitarnya, bahkan juga menjadi takmir masjid Al Hidayah dan menjadi pengurus RT sebagai bendahara.

“Yang bersangkutan merupakan warga asli Dukuh Ngadijoyo. Ia bersama istri dan tiga anaknya menempati rumah peninggalan orang tua. Kami pikir wajar jika ia pernah khotbah di masjid sini (Al Hidayah-Red). Istilahnya disini, ia itu ustadz ndeso,” papar Kades.

Disisi lain, Hardiman mengaku kurang mengetahui pergaulan Mgn diluar Dukuh Ngadijoyo dengan siapa saja. Namun satu hal, Mgn di mata tetangga sekitarnya dikenal cukup baik.

Jelang HUT Kemerdekaan RI ke 77, Densus 88 Amankan 5 Terduga Teroris

Berita Lainnya