JURNAL HARIANKOTA – Palang Merah Indonesia (PMI) Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jateng) menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat), Minggu (24/7/2022).
Ketua PMI Kecamatan Banjarsari, Utik Sri Wahyuni, mendorong agar para relawan Sibat Banjarsari mengajukan anggaran kegiatan dalam berkiprah membantu masyarakat yang membutuhkan.
“Karena ini merupakan lembaga resmi, maka silahkan mengajukan anggaran untuk kegiatan. Tapi ya harus eksis, karena kalau diberi anggaran tidak ada kegiatan, lalu untuk apa,” kata Utik.
Pabrik Furniture PT. Suwastama Kebakaran, 6 Unit Damkar Solo Raya Dikerahkan Jinakkan Api
Terkait dengan kegiatan, nantinya Ketua Sibat tingkat kelurahan diminta melakukan koordinasi dengan pemerintah kelurahan masing-masing. Relawan Sibat pada prinsipnya bertugas membantu PMI.
“Kami mengucapkan terima kasih atas pendampingan masyarakat miskin dalam mendapatkan bantuan yang sudah dilakukan oleh relawan Sibat selama ini,” ujar Utik.
Namun begitu, tidak semua permintaan bantuan yang diajukan melalui relawan Sibat tersebut disetujui. Bantuan hanya diberikan kepada yang benar -benar layak mendapatkan.
“Kami berharap, relawan Sibat lebih aktif lagi mendampingi masyarakat. Barangkali ada masyarakat yang belum tahu bagaimana caranya mendapatkan bantuan alat-alat kesehatan,” tegasnya.
Mengingat sumber dana PMI berasal dari dompet kemanusiaan yang dihimpun dari masyarakat, maka Utik menegaskan, penggunaannya juga 100% kembali pada masyarakat.
“Dana dompet kemanusiaan itu dikelola khusus, “pure” (murni-Red) 100% akan kembali ke masyarakat lagi. Saat ini masyarakat sudah sangat percaya pada PMI, dibuktikan dengan banyaknya bantuan bencana dari masyarakat disalurkan melalui PMI,” imbuhnya.
Citayam Fashion Week Bikin Macet Jalanan, Wagub DKI Jakarta Turun Tangan Bubarkan Massa
Sementara, Kepala Markas PMI Kota Surakarta, Budi, meminta agar relawan Sibat memiliki sikap profesional dalam aktivitasnya membantu masyarakat.
“Relawan itu memang saat mendaftar secara suka rela, namun ketika beraktivitas ya harus profesional sesuai dengan fungsinya. Harus sesuai dengan visi gerakan PMI, kemudian bergerak bersama masyarakat. Ini konsep yang kami bangun di Kota Surakarta,” tegasnya.
Diketahui, relawan Sibat dibentuk untuk membantu Pengurus Cabang PMI dalam membina, memobilisasi masyarakat, mengarahkan kegiatan, monitoring dan supervisi serta evaluasi kegiatan Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat (KBBM) yang telah dilaksanakan.(Sapto)