Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP. menilai tema yang diusung cukup menyengat dan bisa menjadi tantangan yang bagus. Apalagi sudah ada sederet tokoh yang berkompeten pada aspek ekonomi.
“Muhammadiyah sudah leading di aspek pendidikan dan kesehatan. Salah satu buktinya yakni saat menghadapi pandemi Covid 19 lalu. bagaimana Muhammadiyah sangat menonjol dalam kontribusi mengatasinya,” tegas Muhadjir.
Pun dengan antisipasi kebencanaan, di mana Muhammadiyah juga memberikan kontribusi besar. Tidak hanya di level nasional, tapi juga internasional. Misalnya dengan mengirimkan relawan ke bencana gempa di Turki beberapa waktu lalu. Bahkan juga membangun rumah sakit darurat di sana.
Mahasiswa UMM Gunakan AI untuk Menguji Viabilitas Polen Kelapa Sawit
“Maka Muhammadiyah juga perlu mengembangkan aspek ekonomi melalui jihad ekonomi,” tegasnya.
Hal tak jauh berbeda juga disampaikan Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. Kajian Ramadan tersebut memang menjadi acara yang dihelat rutin setiap tahun oleh PWM Jatim. Meski rutin, kajian ini tidak boleh terjebak pada mindset rutinitas. Harus ada ide dan hal yang dihasilkan dan memberikan dampak positif.
Fauzan menilai, bonus demografi dan Indonesia emas 2045 sudah siap menyambut. Maka pertanyaannya adalah seberapa siap Muhammadiyah dalam memanfaatkan hal itu. Pun dengan bagaimana kontribusi yang akan diberikan oleh Muhammadiyah untuk mewujudkan Indonesia 2045.
Marak Isu Penjualan Organ, Dokter UMM: Proses Transplantasi Ginjal Bukan Hal yang Mudah
“Gedung Dome ini menjadi saksi bahwa Muhammadiyah akan melakukan jihad ekonomi dan berkontribusi bagi bangsa,” pungkasnya. (ARM)