JURNAL HARIANKOTA – Kali pertama pasca pandemi Covid-19, Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), mencari bibit pemuda berprestasi melalui Jambore Pemuda 2022 se-Kabupaten Sukoharjo.
Acara yang digelar selama satu hari penuh ini berlangsung dengan melibatkan perguruan tinggi di kampus Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo pada, Rabu (14/9/2022).
Kasie Analis Pemberdayaan Pemuda Dispora Sukoharjo, Fuad Syafrudin Latif, selaku penanggung jawab acara menyampaikan, jambore pemuda merupakan program dari Provinsi Jateng. Materi jambore sendiri berupa lomba unjuk bakat dan kreativitas.
“Kegiatan ini dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari kabupaten/kota se Jateng. Sehingga para juara tiap cabang lomba berhak mewakili kabupaten/kota masing-masing di tingkat provinsi dengan disediakan hadiah yang besar,” jelas Fuad.
Dinilai Memiliki Integritas, Kapolri Dikukuhkan Pangkostrad Jadi Warga Kehormatan Kostrad
Sementara, hadiah untuk tingkat Kabupaten Sukoharjo, menurut Fuad, total sebesar Rp20 juta. Peserta lomba dalam jambore pemuda adalah seluruh komponen pemuda dengan rentang usia 17 tahun sampai 30 tahun, bisa dari tingkat SLTA sederajat, mahasiswa, maupun karang taruna.
“Karena ini tingkat kabupaten, maka syarat utamanya tentu adalah para pemuda yang ber-KTP Sukoharjo saja, mereka nanti akan mewakili Kabupaten Sukoharjo. Meskipun saat ini mungkin ada yang kuliah atau bekerja diluar kota, tetap boleh ikut dalam perlombaan,” terangnya.
Menurut Fuad, sedikitnya ada enam jenis perlombaan yang dipertandingkan yaitu, lomba tari kreasi asli dari daerah, lomba kaligrafi, lomba fotografi, lomba inovasi pembuatan konten video, lomba pidato bahasa inggris, dan terakhir adalah lomba yang paling bergengsi yakni, pembuatan karya ilmiah.
25 Tahun Bercerai, Kakek di Klaten Ini Dinikahkan Kembali dengan Mantan Istrinya
“Dalam hal penjurian, kami melibatkan tim independen dari perguruan tinggi. Kami sama sekali tidak terlibat dalam penjurian, itu sepenuhnya dipercayakan kepada tim juri dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, dan Univet Bantara Sukoharjo. Bahkan tim juri terdiri dekan dan dosen,” ungkapnya.
Disisi lain, mengingat waktu persiapan penyelenggaraan yang pendek hingga berpengaruh terhadap sosialisasi, Fuad mengatakan, jumlah pendaftar lomba dalam jambore pemuda kali ini belum bisa maksimal. Total ada 141 peserta dari enam jenis lomba itu.
“Kami sudah melakukan sosialisasi melalui pemerintah desa untuk karang taruna, kemudian untuk sekolah melalui MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah), untuk tingkat mahasiswa melalui surat langsung kepada rektor,” ujarnya.
Sikapi Konflik Maritim, Menhan Prabowo Subianto: Indonesia Harus Segera Bangun Kekuatan
Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan, namun jika dilihat dari jumlah peserta yang mendaftar sudah lumayan bagus. Kegiatan ini disebutkan merupakan bentuk pengembangan konsep pemuda milenial ke depan.(Sapto)