PURWOREJO, JURNAL HARIANKOTA – Tantangan eksternal dalam pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan institusi pelayanan kesehatan, adalah adanya perubahan kebijakan nasional Kemenkes RI.
Terutama dalam penerapan klasifikasi rumah sakit berdasarkan kompetensi pelayanan pada 10 masalah prioritas.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH saat melaksanakan ground breaking pembangunan gedung radioterapi dan launching inovasi pelayanan di RSUD dr Tjitrowardojo, Rabu (10/7/2024).
Pada kesempatan itu, Bupati melakukan peletakan batu pertama, seraya mengucapkan selamat dan menyampaikan harapannya RSUD dr Tjitrowardojo akan semakin maju dan berkembang di masa-masa mendatang.
Lebih lanjut Bupati mengatakan bahwa saat ini Kemenkes RI mendorong setiap kabupaten/kota memiliki minimal 1 rumah sakit, yang memiliki kompetensi paripurna di setiap 10 masalah kesehatan tersebut.
Tantangan kebijakan tersebut ditangkap oleh RSUD dr Tjitrowardojo sebagai Unit Organisasi Bersifat Khusus (UOBK) Dinas Kesehatan, yang telah menerapkan BLUD dengan fleksibilitasnya melakukan pengembangan pelayanan dan berinovasi yang berkelanjutan.
Menurutnya, ini akan meningkatkan akses layanan untuk masyarakat. Sedangkan untuk menunjang program kesehatan dalam pengembangan SDM dan konsultasi dilaksanakan seminar ilmiah manajemen emergensi trauma.
“RSUD dr Tjitrowardojo berani mengambil peluang Pembangunan Gedung Radioterapi dan Jasa Pelayanan Radioterapi secara simultan. Selain itu juga melakukan inovasi pelayanan baru, untuk melengkapi inovasi yang sudah berjalan. Pencapaian ini perlu kita apresiasi bersama,” ujarnya.
Direktur RSUD dr Tjitrowardojo dr Tolkha Amaruddin Sp THT MKes mengatakan, rumah sakit terus berkembang serta meningkatkan kualitas layanan rujukan, transformasi SDM dan teknologi kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Ada tiga layanan yang dilaunching yaitu Trauma Center, Ponek Center dan Tjitra Home Care.
”Dengan adanya inovasi layanan dan pelayanan radioterapi, RSUD dr Tjitrowardojo semakin bermanfaat dan mewujudkan visi Purworejo berdaya saing 2025. RSUD dr Tjitrowardojo menjadi yang pertama di wilayah kedu yang membangun pusat trauma center. Dokternya sudah siap, sarananya siap, sehingga kita berani untuk mencantumkan RSUD dr Tjitrowardojo sebagai Trauma Center,” paparnya.
Dikatakan juga, RSUD dr Tjitrowardojo bersama Dinas Kesehatan berusaha menekan angka kematian ibu dan anak. “Sarprasnya telah lengkap, dilengkapi PICU-NICU kegawatan untuk bayi baru lahir atau bayi dengan risiko tinggi. Penanganan kehamilan dan anak sudah sangat siap,” pungkasnya.