JURNAL HARIANKOTA, MALANG – Hukuman Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang menyatakan bahwa Arema FC tidak diperbolehkan berkandang di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang hingga kompetisi Liga 1 2022 selesai mengharuskan manajemen Arema FC untuk mencari stadion lain sebagai home base.
Namun bukan berarti manajemen Arema FC lepas kontrol dari sistem stadion saat pertandingan, bahkan ada opsi bahwa Arema FC disarankan untuk take over stadion untuk memastikan bahwa sistem pengelolaan pertandingan berjalan sesuai dengan regulasi dan sistem pengamanan.
“Sebenarnya kalau mau, tapi memang membutuhkan biaya yang besar. Arema FC bisa melakukan ‘take over’ stadion. Tujuannya adalah bisa melakukan kontrol sepenuhnya terhadap sistem pengelolaan pertandingan di stadion termasuk sistem pengamanannya,” ungkap mantan manager kompetisi AFC, Mohd Saifudin Abu Bakar dalam rapat virtual bersama manajemen Arema FC beberapa waktu lalu.
Bagian dari Pemulihan, Arema FC Bakal Ikuti Program UEFA
Hukuman Komdis PSSI memang mengharuskan Arema FC bermain di luar Malang. Dalam surat bernomor 061/L1/SK/KD-PSSI/X/2022 disebutkan bahwa pelaksanaan pertandingan Arema FC harus berjarak minimal 250 km dari Stadion Kanjuruhan.
Saat hukuman tersebut nantinya berakhir, Arema FC memang bisa saja masih belum bisa menggunakan Stadion Kanjuruhan. Sebab, rencananya stadion milik Pemkab Malang tersebut akan direnovasi pada 2023 mendatang. Otomatis Arema FC harus menggunakan opsi stadion lain untuk dijadikan home base.
Berkaitan dengan saran untuk melakukan take over stadion tersebut, manajemen Arema FC menyatakan bahwa hal itu bisa saja menjadi referensi terkait langkah Arema FC kedepan.
Apresiasi Hasil RUPS PT LIB, Arema FC Optimis Kompetisi Bergulir
“Kami sangat berterimakasih atas saran dan masukan yang diberikan di fase pemulihan Arema FC ini, banyak hal yang diluar dugaan yang bisa menjadi referensi kedepan seperti apa langkah yang harus dilakukan oleh Arema FC,” ungkap manajer International Affair Arema FC, Fuad Ardiansyah.
Di satu sisi, Fuad menyatakan bahwa opsi take over stadion bisa jadi akan memberikan nilai plus pada Arema FC, selain untuk mengelola sistem pertandingan juga mampu memenuhi salah satu aspek yang menjadi sarat club licensing yakni infrastruktur.
“Harapannya memang begitu, tapi kami akan melakukan komunikasi dan diskusi terkait hal ini,” jelas Fuad. (ARM)