22 Eks Napiter Ikut Upacara Bendera HUT ke-77 RI di Semarang, Ganjar: Saya Ingin Mereka Bercerita

Kehadiran eks napiter dalam upacara tersebut sebagai ajang pembuktian bahwa Ganjar memiliki toleransi yang tinggi

17 Agustus 2022, 19:45 WIB

“Alhamdulillah kami bisa bersilaturahmi dengan eks napiter yang lain, dan dengan seluruh elemen masyarakat di sini. Jadi, ketika kami di sini menunjukkan, bahwa masyarakat Jateng memiliki toleransi tinggi. Kami bisa diterima dari kalangan manapun,” kata Joko.

Pria yang pernah divonis empat tahun penjara karena terlibat jaringan Jamaah Islamiyah (JI) tersebut, sangat mengapresiasi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, yang telah mengundang para eks napiter untuk ikut memberi hormat bendera Merah Putih di hari kemerdekaan.

“Jadi, saya apresiasi Pak Gubernur, yang telah memberi kesempatan eks napiter dalam upacara 17 Agustus ini,” lanjutnya.
Bukan hanya itu, Pemprov Jateng juga telah memberikan perhatian lebih terhadap para eks napiter, misalnya, memberikan pelatihan wirausaha, sekaligus pinjaman modal untuk usaha.

Mengharukan, Wagub Jateng Jenguk Seorang Ibu Hamil Asal Jabar Berstatus ODHA Melahirkan di Semarang

“Pemerintah alhamdulillah baik. Setelah keluar dari penjara ada proses mengembalikan kesejahteraan, misalnya usaha. Itu dilakukan secara nyata. Seperti memberikan pelatihan memasarkan produk. Dan, usaha bisa mengajukan proposal, Insyaallah dibantu,” ungkap Joko, yang saat ini merintis usaha optik.

Joko mengaku, saat ini dirinya membentuk kelompok Neo JI bersama rekan-rekannya yang telah keluar dari JI, dengan tujuan meluruskan pemahaman terorisme menuju ahlussunah wal jamaah.

Bukan hanya bersama Pemprov Jateng dan masyarakat, pembinaan anti radikalisme juga dilakukan bersama Ruangobrol Unit Idensos Densus 88 AT Satgaswil Jateng.

Jadi Irup Upacara HUT RI di Ponpes Islam Al Mukmin Ngruki, Menko PMK Serahkan Hiasan Dinding Garuda Pancasila

“JI bubar di tahun 2007, dan di tahun 2008 saya mendirikan Neo JI untuk meluruskan pemahaman. Bersama teman-teman yang lain kami mencoba mengajak kembali kepada akidah ahlussunah wal jamaah. Tolong pahami Pancasila ini lebih adil, dari proses sejarah terbentuknya, sebagai suatu kemaslahatan, dan dibuat untuk kebaikan Bangsa Indonesia,” pungkasnya.***

 

Berita Lainnya

Berita Terkini