JURNAL HARIANKOTA, MALANG – Pemerintah Kota Malang melalui Perumda Air Minum Tugu Tirta bekerjasama dengan Perum Jasa Tirta 1 menunjukkan keseriusannya untuk mewujudkan program Water Treatment Plant (WTP) di tahun 2023.
Pasca penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum di Hotel Grand Mercure Malang Mirama, 6 Januari lalu, saat ini berbagai langkah percepatan tengah dikebut. Mulai desain rancang bangun, jadwal lelang, penyiapan lahan hingga tahapan sosialisasi.
Walikota Malang, Drs H Sutiaji telah menegaskan bahwa PKS ini sebagai wujud pemerintah hadir untuk rakyat. Bukan untuk semata kepentingan Pemkot Malang, Perumda Tugu Tirta atau kepentingan Perum Jasa Tirta. Kebutuhan air minum mutlak kebutuhan dasar dan kepentingan bersama yang harus dioptimalkan dengan langkah-langkah percepatan.
Menanti Keberanian KIB Usung Airlangga-Erick Thohir di Pilpres 2024
Dengan timeline pengerjaan mulai Mei hingga November 2023, paling tidak layanan WTP sudah bisa berjalan sebelum tutup tahun. Pada tahap awal, program WTP akan memanfaatkan air permukaan dari Sungai Bango dengan kapasitas 200 liter/detik (lps). Lokasinya berada di wilayah Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing.
Sungai Bango dipilih karena kualitas air bakunya dianggap lebih baik, karena alirannya limpahan dari Sumber Wendit. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan ke depan bukan hanya memanfaatkan Sungai Bango, karena bisa juga Sungai Metro.
Proses penjernihan menggunakan metode filtrasi dan dilakukan sesuai standar aturan SK Permenkes No. 492 Tahun 2010 tentang kualitas standar air minum. Ini sebagai jaminan bagi seluruh pelanggan bahwa air yang didistribusikan hingga ke kran rumah tetap aman dikonsumsi sekalipun diambil dari air permukaan.
Goes To Your City Berlanjut, UMS Hadir di Edufair SMA Negeri 1 Kota Semarang
Masuknya 200 lps ke sistem layanan Perumda Tugu Tirta, ditargetkan membuat layanan ke pelanggan bisa lebih stabil di tahun 2023.
Program ini bersifat investasi Build Operate Transfer (BOT) selama 20 tahun. Dalam jangka waktu lima tahun, kapasitas 200 lps diharapkan bisa meningkat sampai 500 lps. Dengan demikian, kemandirian air minum segera tercapai di Kota Malang.
Rinciannya, setelah 200 lps di tahap awal, berikutnya bisa dilanjutkan pembangunan reservoir di tahun 2025 dengan kapasitas 100 lps. Pada tahap 3 akan ditambah lagi kapasitas sebesar 200 lps.
Waspada Keracunan Es Ciki Ngebul Berbahan Nitrogen Cair, Sukoharjo Siaga Darurat Medis