SUKOHARJO, JURNAL HARIANKOTA– Beberapa pekan terakhir marak penipuan dengan modus pesan barang atau makanan dengan order fiktif. Pelaku dalam aksinya mencatut institusi TNI sehingga membuat korban percaya.
Seperti terjadi di Kabupaten Sukoharjo, sedikitnya tiga pelaku usaha menjadi korban penipuan order fiktif yang membawa nama Kodim 0726/Sukoharjo. Bahkan Dandim Letkol Inf Supri Siswanto juga turut menjadi korban lantaran tanda tangannya dipalsukan oleh pelaku yang belum diketahui identitasnya itu.
“Dengan adanya modus penipuan order fiktif akhir-akhir ini, kami menghimbau kepada seluruh masyarakat (pelaku usaha-Red) supaya melakukan konfirmasi terlebih dulu, khususnya (konfirmasi) kepada pihak terkait dalam hal ini Kodim atau Koramil terdekat,” kata Dandim disela acara bersama Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Selasa (14/1/2025).
Menurutnya, aksi penipuan order fiktif itu modusnya membuat Purchase Order (PO) dengan kop surat menggunakan logo Kodim 0726/ Sukoharjo serta stempel dan tanda tangan Dandim yang dipastikan semuanya adalah palsu.
“Kemarin, modus penipuan itu memang menggunakan kop surat Kodim, menggunakan namanya Dandim, tapi tanda tangannya palsu,” ungkap Supri.
Tiga pelaku usaha yang menjadi korban, masing-masing dari Kecamatan Kartasura order fiktif bunga, Kecamatan Tawangsari order fiktif makanan ringan, dan Kecamatan Grogol order fiktif bunga.
“Bunganya jenis pucuk merah, itu hampir satu truk datang ke Kodim. Begitu sampai di Kodim, dikonfirmasi, kemudian oleh anggota piket diarahkan untuk menghubungi yang memesan bunga. Ternyata saat dihubungi nomor hapenya sudah tidak aktif,” ungkap Dandim.
Sementara, untuk order fiktif makanan ringan berupa roti, oleh pelaku tidak meminta dikirim ke Makodim tapi dikirim ke Koramil Tawangsari.
“Ini memang tidak hanya terjadi di wilayah Sukoharjo saja, tapi hampir diseluruh wilayah Indonesia banyak terjadi kasus dengan motif penipuan seperti ini. Boleh jadi ada pihak-pihak yang sengaja ingin merusak nama baik TNI dengan masyarakat,” pungkas Dandim. (SKH)