JURNAL HARIANKOTA, MALANG – Kerjasama Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember memasuki babak baru. Keduanya sudah menetapkan sederet lokasi yang akan dijadikan tempat pengembangan pangan organik dan energi abru terbarukan.
Hal itu didiskusikan pada kunjungan Bupati Jember ke UMM pada (9/1/2023). Bupati Jember, Ir. Hendy Siswanto, ST., IPU. Menjelaskan bahwa Jember memiliki program bernama Smart Organic Farming Renewable Energy 100 (SOFRE 100).
Dalam menjalankannya, UMM memiliki peran penting, utamanya di bidang pangan dan kemandirian sumber daya energi. Ada empat peran UMM dalam proses SOFRE 100. Di antaranya pendampingan sertifikasi Organik RE 100, pendampingan Smart Organic Farming, pendampingan pemasaran untuk produk Organik RE 100 dan pendampingan pemanfaatan energi Baru terbarukan (EBT).
Festival AIK UMM Putar Film-Film Kreatif Karya Mahasiswa
“Untuk sektor pangan rencananya Jember akan mendirikan pabrik pupuk organik di kecamatan Sumbersaru. Kemudian juga melakukan kemandirian pangan di Desa Sukorejo,” ungkapnya.
Terkait ketahanan energi, Hendy mengatakan bahwa ada empat wilayah yang akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Keempatnya yakni desa Jambearum, Dusun Baban Timur Darungan, Dusun Karang kebun, dan Dusun Sepuran.
“Ada beberapa wilayah kami yang belum teraliri listrik karena lokasinya di dalam hutan. Maka, saya rasa UMM bisa memberikan masukan dan pendampingan agar Jember bisa memiliki PLTMH maupun PLTS. Semoga ini bisa menjadi solusi strategis bagi masyarakat. Tujuan kedatangan kami adalah untuk melihat bukti nyata kontribusi perguruan tinggi bagi bangsa. Sehingga kami bisa meniru secepatnya,” kata Hendy.
Dosen UMM Sulap Saluran Irigasi Jadi Kampung Wisata Edukasi Anak
Hendy juga mengatakan bahwa, program mandiri energi Jember akan dimulai dari Pondok Pesantren, Sekolah dan Madrasah. Hal tersebut tentu dapat menciptakan kemandirian sekolah dalam hal EBT. Selain itu juga bisa menjadi wahana edukasi baru dan sekaligus praktek bagi para pelajar.
Di sisi lain, penanggung jawab bidang mandiri pangan dari UMM Prof. Dr. Ir. Indah Prihartini, MP. IPU. menyampaikan rencana dan strategi selama lima tahun ke depan. Pada 2023, akan membentuk klaster SOFRE dan industri pendukung hulu hilir. Kemudian 2024 pengembangan industri pendukung dan industri pengolahan berbasis SOFRE 50 dan pemasaran regional.
“Tahun 2025 Pengembangan smart corporate farming sebagai industri inti berbasis RE 100 dan pemasaran nasional. Diikuti dengan pengembangan Klaster SOFRE ke 2 serta Inisiasi sertifikasi internasional untuk pasar Ekspor pada 2026. Terakhir yakni ada pengembangan desa wisata berbasis SOFRE 100 dan brand development serta ekspor beras organik di 2027,” katanya.
Pro-Kontra Muslim Ucapkan Selamat Natal, Ini Kata Dosen FAI UMM
Pada kesempatan yang sama, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. berharap ada langkah nyata untuk mengeksekusi rencana kerjasama keduanya. Utamanya dalam memajukan ketahanan pangan dan EBT. Ia menegaskan bahwa akan memberikan akademisi terbaik untuk membantu memajukan Jember dan memberikan manfaat bagi masyarakat. (ARM)