JURNAL HARIANKOTA, MALANG – Banyak hal baru dan menyenangkan didapat ketika ikut program internasional. Hal itu juga yang dirasakan oleh Eginuari Ilhani, seorang mahasiswa program studi Hukum Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Ia berhasil menjadi salah satu peserta dalam Study of U.S Intitute (SUSIs) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS). Di sana, ia belajar tentang sejarah dan agama yang ada di AS mengingat ia masuk dalam cabang Religious Diversity and Democratic.
“Jadi saya diajak untuk mengunjungi berbagai lokasi bersejarah dari semua agama di AS. Saya akan mengabdi di Dialogue Institute, tepatnya dia kota Pennsylvania selama satu bulan ke depan. Sejauh ini, kami diajak ke salah satu masjid tertua di AS yakni Masjid Kuba. Kemudian belajar tentang Islam yang ada di AS beserta sejarahnya,” jelasnya.
Dosen UMM Ciptakan Produk Pakaian Lewat Teknik Ramah Lingkungan
Egi, begitu ia kerap disapa, mengatakan bahwa nantinya para peserta juga akan mengunjungi tempat ikonik dari umat kristiani dan belajar agama mereka. Hal itu bertujuan agar mereka bisa memahami lalu saling menghargai budaya serta ajaran agama masing-masing.
Selain berupaya memahami banyak agama, pada program tersebut, Egi juga diajari cara menjadi pemimpin yang baik di era sekarang. Kemudian juga cara menggunaka media sosial yang baik dan benar agar bisa mengajak orang pada kebaikan.
Hal tersebut sesuai dengan harapan dan tujuan egi, yakni menjadi agent of change yang berdiri di barisan paling depan untuk menggerakkan perubahan masyarakat ke arah yang lebih baik.
Songsong Indonesia Emas 2045, Mendag RI Sebut CoE UMM Terobosan Apik
Egi bersyukur bisa diterima dan berkontribusi dalam program tersebut. Menurutnya, ini adalah buah dari kerja keras dan keberkahan Tuhan. Ia mengaku bahwa ia tidak banyak berharap. Ia hanya mengisi formulir pendaftaran, ikut seleksi wawancara dan menuggu pengumuman.
“Saya menunggu pengumuman cukup lama dan beranggapan bahwa saya tidak lolos. Apalagi saingannya juga banyak dari berbagai negara. Namun ternyata nasib saya cukup baik dan bisa terpilih,” katanya sumringah.
Mahasiswa asli Pontianak itu mengatakan bahwa keberhasilannya tak lepas dari dorongan American Corner (Amcor) UMM yang terus memberikan informasi dan tips. Bahkan Amcor juga menyediakan informasi keren lainnya yang bisa didapat dan dicoba oleh ara sivitas akademika yang ada.
UMM Bangun C-Junction untuk Menunjang CoE
“Saya beruntung berada di Kampus Putih UMM yang menyediakan banyak kesempatan program internasional. Lewat program-program inilah, para mahasiswa bisa mengambil peran penting dalam mengawali perubahan baik. Baik itu di tingkat regional hingga internasional. Jangan takut untuk mencoba berbagai hal mumpung masih berada di usia mudam,” pungkas Egi mengakhiri. (ARM)