Lestarikan Budaya Warisan Para Empu, Sukoharjo Sound of Gamelan 2022 Diikuti 12 Grup Karawitan

Sukoharjo Sound of Gamelan 2022 merupakan sebuah upaya menggelorakan kembali seni karawitan dengan alat musik gamelan di Kota Makmur

21 Juli 2022, 17:14 WIB

“Selama pandemi corona, perajin gamelan mengeluhkan sepinya orderan membuat gamelan karena kegiatan maupun aktivitas budaya yang melibatkan gamelan juga tidak ada. Untuk itu, jika SD dan SMP ada ekskul gamelan, diharapkan nantinya bisa memesan gamelan di perajin gamelan di Wirun,” kata Etik.

Menurut Bupati, dalam memesan gamelan untuk kegiatan eskul tersebut tidak harus gamelan yang lengkap dan berkualitas bagus, tapi setidaknya sudah memenuhi syarat bunyi dan laras nadanya.

“Ini wujud kepedulian pemerintah. Jadi, tidak hanya melestarikan budaya tapi sekaligus mengangkat kerajinan gamelan yang ada di Sukoharjo,” tegasnya.

Gugatan CV Sinar Mutiara Terhadap Pokja Pemilihan I Pemkab Kebumen Jalan Terus di PTUN Semarang

Ketua panitia yang juga Ketua GBS, Joko Ngadimin, menambahkan, Sukoharjo Sound of Gamelan 2022 merupakan sebuah upaya menggelorakan kembali seni karawitan dengan alat musik gamelan di Kota Makmur.

“Ini untuk memagari, jangan sampai gamelan buatan perajin dari Sukoharjo di klaim oleh daerah lain, bahkan jangan sampai juga di klaim oleh negara lain. Pewaris sah kultur gamelan itu ada pada kita,” kata Joko.

Ia pun mendukung gagasan Bupati Sukoharjo yang akan memberi bantuan kepada sekolah, desa, kecamatan, dan sanggar seni. Meskipun gamelan bantuan itu nantinya bukan terbuat dari perunggu, namun hal itu tidak akan mengurangi semangat dan filosofinya.

“Memang saat ini harga gamelan dari perunggu itu sangat mahal, satu set slendro pelog bisa mencapai kisaran Rp500 juta. Tapi kalau yang dari besi, itu lebih murah. Yang penting mau mahal atau murah, prinsipnya laras gamelan itu memenuhi syarat,” tandasnya. (Sapto)

Berita Lainnya

Berita Terkini