JAKARTA, JURNAL HARIANKOTA – Peningkatan signifikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) memicu perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat. Kenaikan UKT dinilai memberatkan banyak kalangan yang tidak mampu memenuhi biaya tersebut. Sebagai solusi alternatif, muncul gagasan student loan untuk membantu pendanaan kuliah.
Dikutip dari berbagai sumber, Senin (27/5/2024), gagasan ini dibahas dalam rapat antara DPR RI dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Menteri Pendidikan Nadiem Makarim mengungkapkan bahwa wacana student loan masih dalam tahap pembahasan di kementeriannya.
1. Pengalaman Amerika Serikat dengan Student Loan
Di Amerika Serikat (AS), program student loan sudah lama diterapkan. Pada 2023, total utang pelajar di AS mencapai US$1,75 triliun atau sekitar Rp27.982 triliun (Rp15.990/US$1). Dari jumlah tersebut, utang federal mencapai US$1,602 triliun, yang merupakan 92,8% dari seluruh utang mahasiswa. Sebanyak 43,2 juta peminjam memiliki utang pinjaman mahasiswa federal dengan saldo rata-rata US$37.088 atau sekitar Rp593.037.120.
2. Dampak Ekonomi dan Isu Pengampunan Utang
Tingginya utang mahasiswa dapat berdampak negatif pada perekonomian AS. Pinjaman pelajar tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir, menjadi salah satu jenis pinjaman konsumen terbesar. Meski pendidikan perguruan tinggi membawa banyak manfaat, banyak lulusan khawatir menghadapi pasar kerja yang lemah dan beban utang yang berkepanjangan.
Ekonom menilai program student loan sebagai investasi penting untuk mempertahankan keunggulan kompetitif AS. Namun, perdebatan terus berlanjut mengenai peran pemerintah federal yang tepat dalam hal ini.
Pengampunan atau penghapusan utang mahasiswa juga menjadi topik diskusi utama, terutama mengenai sejauh mana pengampunan harus diberikan. Pemerintahan Joe Biden mengusulkan beberapa rencana pengampunan utang, namun sebagian besar usulannya ditolak oleh Mahkamah Agung.
3. Pengumuman Terbaru dari Wakil Presiden Kamala Harris
Wakil Presiden AS Kamala Harris baru-baru ini mengumumkan pengampunan utang mahasiswa bagi 4,75 juta peminjam, membatalkan US$167 miliar (sekitar Rp2.670 triliun). Kebijakan ini bertujuan membantu masyarakat AS membangun kesejahteraan dan menciptakan perekonomian di mana semua orang dapat berkembang.
4. Tren Peningkatan Utang Mahasiswa
Utang pelajar meningkat karena lebih banyak siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, sebagian besar siswa sekolah menengah atas tidak melanjutkan ke perguruan tinggi atau universitas.
Namun, pada 2022, hampir dua pertiga lulusan sekolah menengah atas terdaftar di perguruan tinggi, dengan banyak yang mengambil pinjaman pelajar. Menurut U.S. News & World Report, rata-rata utang pelajar meningkat 39% dari 2008 hingga 2022, seiring dengan kenaikan biaya kuliah yang lebih cepat daripada pendapatan.