JURNAL HARIANKOTA, MALANG – Visualkan nilai-nilai dan prinsip Muhammadiyah lewat sebuah film drama dan dokumenter, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) adakan pemutaran film.
Acara bertajuk Gelar Seni dan Budaya Muhammadiyah ini menampilkan enam film karya mahasiswa mata kuliah Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK). Adapun acara ini diadakan pada akhir Desember lalu bertempat di Aula BAU.
Dosen pembimbing AIK Azhar Muttaqin, M.Ag. menjelaskan bahwa acara tersebut dikonsep oleh Bagian Pengembangan (BP) AIK UMM dan sederet mahasiswa. Keenam film yang ditampilkan memuat tema tentang AIK, kesenian musik islami, dan juga musikalisasi puisi.
Dosen UMM Sulap Saluran Irigasi Jadi Kampung Wisata Edukasi Anak
Selain itu, pada agenda tersebut, turut diputarkan juga film Jejak Langkah 2 Ulama dengan menghadirkan tim Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
“Enam film yang ditampilkan adalah murni karya dari para mahasiswa. Awalnya, kami ingin mengadakan pemutaran film biasa saja. Namun, Alhamdulillah pihak Kampus mendukung penuh dan nantinya akan dikembangkan menjadi sebuah festival. Tentu ada pemenang yang akan dipilih berdasarkan karya. Harapannya agenda ini bisa menjadi tradisi yang dilaksanakan oleh seluruh peserta AIK,” tegasnya.
Azhar, sapaannya mengatakan bahwa karya yang ada dapat menjadi sumbangsih dalam dakwah kultural Muhammadiyah sekaligus menjadi stimulasi bagi pembelajaran AIK yang lain. Kami juga akan mengusahakan agar menjadi kegiatan tahunan yang bisa mendorong kreativitas mahasiswa.
Pro-Kontra Muslim Ucapkan Selamat Natal, Ini Kata Dosen FAI UMM
Di sisi lain, Wakil Rektor I UMM Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si. sangat mengapresiasi agenda tersebut. Ia menilai bahwa pemutaran film ini dapat menjadi salah satu cara bagi dosen untuk mengakomodasi kebutuhan mahasiswa. Terutama untuk meningkatkan potensi diri sesuai minat yang berbeda-beda.
“Mahasiswa kita kan beragam, ada yang suka seni budaya, suka berdiskusi dan lainnya. Maka, hal ini menjadi tantangan bagi para dosen AIK untuk menjadi pendidik yang kreatif. Setelah pagelaran ini berlangsung, ternyata tidak hanya mahasiswa Ilmu Komunikasi yang bisa memproduksi film. Saya sangat senang dan mengapresiasi. Perlu diperbanyak komunitas pembuat film dari anak muda sehingga dapat mewadahi kemampuan para pecinta seni sebagai wadah pesan dakwah,” ujar dosen kelahiran Sampang ini.
Turut hadir Era Sugiarso yang merupakan tim LSBO PP Muhammadiyah. Ia menjelaskan bahwa sejak tahun 2017, pihaknya memang memiliki fokus dakwah baru yaitu melalui media film. Sejauh ini LSBO telah mempunyai empat film, salah satunya Jejak Langkah 2 Ulama.
Seminar Internasional UMM Kupas Hak Perempuan di Mata Global
“Saya tentu ingin para mahasiswa semakin gencar dan giat dalam menyiarkan dakwah-dakwah Islam dan Muhammadiyah. Bisa menggunakan berbagai platform, salah satunya ya dengan media film,” pungkasnya. (ARM)