JURNAL HARIANKOTA, SUKOHARJO – Upaya pencegahan masuknya faham-faham radikal terus digencarkan melalui edukasi dan sosialisasi wawasan kebangsaan (Wasbang) oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror (AT) di wilayah Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Kali ini diselenggarakan di wilayah Kecamatan Baki diikuti sekira 120 orang terdiri tokoh masyarakat, tokoh agama, serta perangkat desa dari tiga desa yaitu, Desa Purbayan, Desa Siwal, dan Desa Waru. Acara berlangsung di Gedung Purba Wijaya Desa Purbayan pada, Jum’at (24/2/2023) malam.
Dalam kegiatan ini, materi disampaikan oleh AKBP Wisnu dari Direktorat Pencegahan Densus 88 Mabes Polri. Ia memaparkan tema ‘Strategi Pencegahan Radikalisme Terorisme’.
Hadirkan Densus 88 AT, AMC Gelar FGD di Sukoharjo Bahas Kamuflase Pergerakan Radikal
Ia mengatakan, Agus Muslim, pelaku utama penyerangan bom Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu pernah tinggal di Desa Siwal Baki, Sukoharjo.
“Oleh karena itu kami harapkan peran serta masyarakat khususnya para Ketua RT untuk peka terhadap kehadiran orang asing dengan melakukan pengawasan dan pendataan,” himbaunya.
Dampak dari aksi radikalisme terorisme, disebutkan, adalah kehancuran dan kerusakan sebagaimana terjadi di negara-negara Arab seperti Iraq dan Suriah, sampai saat ini masih dalam peperangan.
Mantan Narapidana Teroris Selesaikan Studi Doktor di UMM
“Terorisme adalah sebuah proses yang dimulai dari sikap Intoleran – Radikal – Terorisme atau aksi,” tegasnya.
Wisnu menjelaskan, berapa karakter paham intoleran radikal yaitu:
1) Anti Kebhinekaan.
2) Anti perbankan
3) Anti Budaya
4) Anti Demokrasi
5) Anti Barat
6) Melarang hormat bendera
Kemudian tipe kelompok radikal adalah:
1) Melalui Dakwah : kaderisasi dan doktrinisasi.
2) Melalui Politis : penegakan khilafah dan syariat Islam
3) Melalui Jihad : menghalalkan kekerasan
LavAni Petik Kemenangan Perdana Final Four Proliga PLN Mobile 2023