WONOGIRI, JURNAL HARIANKOTA– Jika tidak ada kendala, Program makan bergizi gratis (MBG) di Wonogiri akan berjalan mulai 17 Februari 2025 mendatang. Saat ini Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tengah berusaha melengkapi sarana penunjang program nasional tersebut.
Informasi yang didapat, Kamis (6/2/2025) ada tujuh dapur SPPG yang dipersiapkan untuk menyediakan menu makan bagi anak-anak mulai siswa PAUD hingga SMA/SMK sederajat. Masing-masing SPPG berkapasitas menyiapkan makan rata-rata 3.000 porsi
Program MBG di Wonogiri akan dimulai dari wilayah Baturetno dimana untuk dapur SPPG di Baturetno ini dikelola langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Sedangkan untuk enam dapur lain dikelola Yayasan Bakti Toejoeh Karya Sanjaya.
Seperti dijelaskan oleh Perwira Seksi Teritorial Kodim 0728/Wonogiri, Kapten Inf Sriyono, bahwa dalam program MBG di Wonogiri pihaknya bertugas perbantuan untuk mengoordinasikan antar pihak.
“Untuk dapur SPPG di Baturetno, akan melayani lebih dari 3.000 anak sekolah mulai dari siswa pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga SMA sederajat. SPPG Baturetno akan mencoba melayani sekitar 350 anak sekolah pada tahap awal,” jelasnya.
Menurutnya, pelaksanaan MBG di Wonogiri dilakukan secara bertahap menyesuaikan ritme kerja dapur SPPG sehingga dapat meminimalkan kesalahan. Saat ini SPPG Baturetno masih melengkapi kebutuhan dasar dan sarana penunjang pengoperasian dapur.
Beberapa hal yang belum lengkap itu antara lain kendaraan bermotor untuk mengirimkan makanan ke sekolah-sekolah. Selain itu, penambahan daya listrik di dapur dan pembuatan jalur pipa air dari perusahaan daerah air minum (PDAM).
“Tanggal 10 Februari 2025 nanti ditargetkan bisa rampung semua. Alat kelengkapan seperti kendaraan sudah pesan. Ini pokoknya sedang kejar tayang agar program MBG bisa berjalan mulai 17 Februari 2025,” imbuh Sriyono kepada awak media, Rabu (5/2/2025)
Terpisah, Ketua Yayasan Bakti Toejoeh Karya Sanjaya, Ahmad Ali, menyampaikan saat ini enam dapur untuk program makan bergizi gratis di Kabupaten Wonogiri yang dikelola yayasan tengah menunggu proses verifikasi dari BGN.
“Kami juga berusaha melengkapi semua ketentuan agar enam dapur SPPG itu bisa menjalankan program MBG. Untuk SPPG didalamnya sudah ada ahli gizi, akuntan profesional, dan kepala dapur. Tapi ini masih perlu verifikasi BGN,” katanya
Ia juga menargetkan dapur SPPG yang dikelola Yayasan Bakti Toejoeh Karya Sanjaya bisa beroperasi pada 17 Februari 2025. Namun ia mendapat informasi bahwa rencananya dari BGN akan mengoperasikan dapur secara bertahap setiap pekan.
Adapun dapur MBG yang dikelola Yayasan Bakti Toejoeh Karya Sanjaya tersebar di lima kecamatan. Dua dapur di Kecamatan Wonogiri, sedangkan lainnya masing-masing di Sidoharjo, Baturetno, Pracimantoro, dan Jatisrono.(WNG)