DEMAK, JURNAL HARIANKOTA – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 H, Ahli waris Sunan Kalijaga sekaligus Pengurus Lembaga Adat Kadilangu, Demak, mengadakan tradisi Ancakan dengan membagikan Ancak kepada para Zahirin
Tradisi Ancakan merupakan budaya memberikan makan kepada para Zahirin atau pendatang yang hadir untuk mengikuti acara penjamasan Sunan Kalijaga.
Ketua Lembaga Adat Kadilangu, R Agus Supriyanto mengatakan bahwa tradisi Ancakan ini telah berlangsung secara turun-temurun salama ratusan tahun dan akan terus dijaga hingga tahun-tahun selanjutnya.
“Tujuan dari tradisi ini adalah memberikan slametan kepada para hadirin yang datang malam ini dan menginap disini,” ujarnya.
Ancakan sendiri merupakan anyaman bambu sebanyak lima anyaman dan dilapisi dengan daun jati kemudian sebagai alas untuk nasi serta lauk pauk berupa daging ayam, urap dan peyek.
“Meskipun begitu, Para pengunjung memiliki keyakinan bahwa Ancakan yang diambil bisa membawa berkah untuk kesuburan tanaman dan sebagainya,” tandasnya.
Tradisi Ancakan diawali dengan pertunjukan silat oleh perguruan silat Pagar Nusa dengan penampilan pertama yakni kombinasi gerakan kemudian dilanjutkan dengan atraksi membengkokkan kawat besi dan memecahkan bata oleh pesilat putri.
Kemudian, Ancakan yang berjumlah 450 buah dikeluarkan dan kemudian di doakan. Setelah didoakan, pengurus Lembaga Adat Kadilangu memukul gong sebagai bentuk dimulainya tradisi Ancakan.
Terlihat, setelah gong dibunyikan ramai Zahirin yang hadir saling berebut Ancakan yang telah disediakan oleh Lembaga Adat Kadilangu.
“Tradisi Ancakan ini merupakan tradisi yang memang Khas dari wilayah Kadilangu, Kabupaten Demak,” lanjutnya. Salah seorang warga yang hadir dalam tradisi Ancakan mengaku senang mengikuti tradisi Ancakan yang sudah turun-temurun di ikuti.
“Tradisi ini sudah dari jaman Sunan Kalijaga yang kami percayai bisa membuat tanaman-tanaman kami bebas dari hama,” ujar Suhartati salah seorang warga saat ditemui. Setelah tradisi dilakukan, dilanjutkan dengan ziarah makam Sunan Kalijaga oleh jajaran Pengurus Lembaga Adat Kadilangu. (Raka)