KLATEN, JURNAL HARIANKOTA– Penyelidikan dan perburuan terhadap para pelaku penganiayaan menggunakan senjata tajam (sajam) yang terjadi di dua wilayah kecamatan, yakni Wedi dan Jogonalan, masih dilakukan Satreskrim Polres Klaten. Kejadian itu berlangsung di hari yang sama, Sabtu (25/1/2025) dinihari.
Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Yulianus Dica Ariseno Adi, membenarkan ada dua kejadian pembacokan tersebut. Saat ini masih dilakukan penyelidikan salah satunya dengan meminta keterangan saksi-saksi.
“Tadi, kami ke RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten untuk meminta keterangan dari korban. Karena kemarin kondisi korban belum bisa dimintai keterangan,” kata Kasatreskrim saat dikonfirmasi awak media, Minggu (26/1/2025).
Dalam dua peristiwa itu, Kasat Reskrim tak menampik kemungkinan jika aksi pembacokan dilakukan oleh pelaku yang sama. Namun hal itu belum dapat dipastikan karena masih dalam lidik.
Dalam kejadian di Wedi, korban berinisial AS (21) warga Desa Mayungan, Kecamatan Ngawen, Klaten, dibacok pelaku di ruas jalan Ngering-Tugu Wedi di Desa Kalitengah, Wedi. Saat itu, korban bersama teman-temannya mengendarai dua sepeda motor.
Korban yang membonceng temannya bertemu sekelompok orang mengendarai sepeda motor yang melaju dari arah berlawanan. Jumlahnya sekira 10 sepeda motor.
Saat berpapaaan, tiba-tiba salah satu dari kelompok itu berteriak, disusul salah satu dari kelompok itu berbalik arah mengejar korban hingga memepet dan menyabetkan sajam.
Akibat sabetan sajam, korban mengalami luka pada telapak tangan kanan dan dilarikan ke rumah sakit. Sementara rombongan pelaku melaju ke arah Ngering.
Berikutnya, peristiwa pembacokan di wilayah Kecamatan Jogonalan, tepatnya di jalan antara Pabrik Gula Gondang dengan Desa Ngering wilayah Desa Kraguman. Tiga pemuda asal Kecamatan Klaten Utara menjadi korban.
Mereka harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Adapun para pelaku diduga adalah kelompok yang sama dari pembacokan di wilayah Wedi. (KLT)