Tengah Ramai Stigma Negatif di Media Sosial, Masyarakat Pati Gelar Aksi Cinta Damai

Masyarakat Pati ramai-ramai menggelar aksi 'Pati Cinta Damai' di Alun-alun dengan menampilkan tujuan mengembalikan Pati sebagai daerah yang cinta damai dan harmonis

16 Juni 2024, 20:24 WIB

PATI, JURNAL HARIANKOTA – Akibat dari kasus panjang pengeroyokan bos rental mobil di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, membuat warga dunia maya mengubah nama-nama di daerah tersebut pada Google Maps dengan nama desa penadah hingga markas begal.

Menanggapi kuatnya stigma negatif dari warganet, Pemerintah Kabupaten Pati bersama sekelompok masyarakat di Pati menggelar “Aksi Pati Cinta Damai” hingga membagikan 1.000 bunga mawar.

Seperti dalam Google Maps sejumlah nama-nama wilayah di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah warganet ramai-ramai mengubah hingga menandai wilayah tersebut dengan berbagai nama-nama baru, seperti desa pembunuh, desa penadah, wisata bakar mobil, tempat begal, serta nama-nama yang tak lazim hingga menutup akses wilayah tersebut sebagai akibat dari ramainya kasus pengeroyokan bos rental mobil dihakimi warga di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo.

Hal itu membuat sejumlah masyarakat di Kabupaten Pati ramai-ramai menggelar aksi ‘Pati Cinta Damai’ di Alun-alun Pati dengan menampilkan tujuan mengembalikan Pati sebagai daerah yang cinta damai dan harmonis.

Sebagai koordinator kegiatan, Aris Heru Prasetyo mengatakan, kegiatan kali ini merupakan salah satu upaya untuk mengubah stigma masyarakat luar daerah yang saat ini tengah menyoroti peristiwa di wilayah Sukolilo.

Dia menegaskan, bahwa pati tidak boleh dihakimi hanya berdasarkan satu peristiwa yang terjadi di satu desa tersebut.

Poster Pati Cinta Damai

“Bentuk keprihatinan masyarakat Kabupaten Pati yang akhir-akhir ini sedang jelek di media sosial. Untuk itu kami yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Cinta Damai ingin memberi pesan, bahwa kami ini cinta damai dan kami mendukung penuh kepolisian menegakan hukum,” tandasnya.

Selain aksi teatrikal, sekelompok masyarakat Pati yang lain pun juga menggelar aksi berbagi seribu bunga merah kepada masyarakat hingga polisi.

Sejumlah warga Pati mengaku bahwa kondisi di Kabupaten Pati saat ini pun sudah kondusif tidak seperti yang tengah ramai di berbagai jaring media sosial. Semua pihak mendukung aksi tersebut demi menjaga citra nama Pati untuk lebih baik lagi.

“Itu hanya segelintir orang yang memengaruhi Kabupaten Pati menjadi jelek. Harapan ke depannya, untuk Pati lebih damai lagi biar image Pati yang tercinta ini lebih baik,” harap Purwanto, sebagai salah satu peserta aksi. (Amirul)

Berita Lainnya

Berita Terkini