Menariknya, Chalimatuz juga membagikan kiat perencanaan keuangan yang baik dan efisien. Diawali dengan memahami kesehatan keuangan pribadi yakni dengan memastikan pengeluaran tidak lebih besar dari pendapatan.
Kemudian melakukan alokasi dana diiringi dengan pencatatan keuangan agar tidak keluar dari alokasi yang ditentukan.
“Jika punya utang segera dilunasi, karena biasanya hutang ini yang akan menggerogoti keuangan kita. Jika bisa di restrukturisasi maka segera lakukan, tapi jika tidak bisa maka kita harus menekan alokasi keuangan yang lain agar bisa lebih cepat menyelesaikan utang. Jangan lupa juga untuk melakukan audit, sekalipun hanya keuangan personal,” tambahnya.
Dibuka Nadiem Makarim, Ratusan Mahasiswa Asing Meriahkan ISS UMM
Terakhir yakni menentukan perencanaan jangka menengah dan jangka panjang. Untuk jangka menengah, menyimpan uang pada instrumen investasi yang sewaktu-waktu dapat diambil bisa menjadi pilihan.
Misalnya tabungan biasa atau reksadana pendapatan tetap. Akan tetapi perlu diingat, bahwa menyimpan uang di tabungan biasa maka akan beresiko tergerus inflasi. Pilihan lainnya adalah emas yang termasuk investasi jangka menengah.
“Emas juga disebut sebagai aset safe haven karena nilainya yang tetap atau meningkat walaupun pasar sedang tidak stabil. Dia akan menjaga pemiliknya agar tetap kaya bukan semakin kaya. Sementara untuk jangka panjang bisa diinvestasikan ke saham, tanah, maupun rumah meski memang pencairannya lebih lama,” pungkasnya. (ARM)