Sajikan 2.000 Ketupat, Tuntas Subagyo Gelar Open House dan Halal Bihalal Dihadiri Sujiwo Tejo

Tujuan kegiatan selama Ramadhan adalah untuk melestarikan budaya

7 April 2025, 01:38 WIB

SUKOHARJO, JURNAL HARIANKOTA– Seribuan orang dari berbagai kalangan menghadiri open house dan halal bihalal yang diselenggarakan Tuntas Subagyo, Ketua Ormas Tikus Pithi Hanata Baris, di Taman Maulidya, Dukuh Tempel, Purbayan, Baki, Sukoharjo, Minggu (6/4/2025) malam.

Acara itu merupakan puncak rangkaian kegiatan bulan Ramadhan dengan menghadirkan budayawan Sujiwo Tejo bersama grup gamelan musik Kyai Kanjeng yang selama ini mengiringi Cak Nun atau Emha Ainun Najib, serta KH Budi Harjono, pengasuh Pondok Pesantren Al-Ishlah, Tembalang, Semarang.

Open house dan halal bihalal ini adalah acara puncak dari rangkaian kegiatan selama Ramadhan bersama masyarakat, terutama sekitar tempat tinggal kami di Dukuh Tempel dan masyarakat umum lainnya, serta bersama Tikus Pithi Hanata Baris,” kata Tuntas.

Ia menjelaskan, tujuan kegiatan selama Ramadhan adalah untuk melestarikan budaya sekaligus untuk mengingatkan kembali tentang tradisi masyarakat nusantara khususnya yang beragama Islam. Tradisi dimaksud adalah ruwahan, takbiran, dan halal bihalal.

“Halal bihalal ini bertujuan membiasakan masyarakat hidup rukun dengan saling memaafkan melalui silaturahmi,” terang Tuntas yang juga Ketua Umum Partai Kedaulatan Rakyat (PKR) itu.

Dari rangkaian kegiatan Ramadhan itu, juga diselenggarakan bazar UMKM pasar murah memfasilitasi kebutuhan masyarakat untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri. Bazar diselenggarakan sebelum malam takbiran. Sedangkan takbiran sendiri sengaja dilombakan dengan hadiah total Rp 20 juta.

“Alhamdulillah, peserta karnaval takbiran yang dilombakan sangat antusias dan cukup meriah. Mereka datang dari berbagai daerah. Insya Allah, lomba takbiran ini tahun depan akan kami selenggarakan lagi,” ujarnya.

Ditambahkan, kegiatan selama Ramadhan kali ini juga bentuk sinergi antara masyarakat dan Tikus Pithi Hanata Baris. Dalam hal pelaksanaan kegiatan, sepenuhnya dijalankan oleh masyarakat Dukuh Tempel.

“Acara hari ini diawali sejak sore yakni ramah tamah dengan masyarakat. Kami sediakan sajian kuliner khas lebaran yakni ketupat lengkap dengan opor ayam sebanyak 2.000 porsi, dan jajanan tradisional seperti wajik, jenang, dan yang lainnya,” beber Tuntas.

Ia mengungkapkan, bahwa konsep acara dengan sajian makanan khas lebaran sengaja dipilih untuk menjaga kelestarian budaya agar tidak terkikis oleh budaya asing.

“Di era digital, kita tidak boleh tinggal diam melihat makin merosotnya kesadaran masyarakat, terutama generasi muda yang jika tidak diberi pemahaman tentang nilai-nilai budaya tradisi, maka makin lama akan kehilangan jati dirinya,” ujar Tuntas.

Ia menegaskan, teknologi saat ini harus jadi alat untuk menyebarkan kebaikan, bukan penghancur budaya. Dunia boleh modern, tetapi akar budaya tidak boleh tercabut.

Sementara, Sujiwo Tejo yang menjadi pengisi utama acara menyampaikan pesan-pesan moral dan kritik tentang masih adanya perilaku korupsi dilingkungan pejabat, khususnya yang mengaku beragama Islam.

Diiringi Kyai Kanjeng, ia bersama KH Budi Harjono juga mengajak para hadirin untuk bernyanyi tembang dengan syair bahasa Jawa diiringi Kyai Kanjeng.(Sapto)

Berita Lainnya

Berita Terkini