SUKOHARJO, JURNAL HARIANKOTA – Kecewa dengan dinamika proses tahapan Pilkada yang berpotensi hanya diikuti calon pasangan (paslon) tunggal, warga yang tergabung dalam Relawan Gerakan Kotak Kosong (Gertak) menggelar deklarasi mendukung kotak kosong.
Aksi yang diikuti sekira 100 orang perwakilan masyarakat se-Kecamatan Tawangsari itu disebutkan merupakan bentuk keprihatinan terhadap partai politik (parpol) pemilik 45 kursi DPRD memilih bekerjasama mendukung satu pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati.
Saat deklarasi, yang digelar di Desa Kedungjambal, Tawangsari, Sukoharjo, pada Sabtu (10/8/2024) sore, peserta juga membentangkan spanduk atasnama Gertak, tulisannya “Pilkada Sukoharjo 2024, Ayo Kita Dukung Kotak Kosong! Saatnya Rakyat Bergerak!”
“Iya, pada intinya warga ini datang secara perwakilan dari 12 desa se-Kecamatan Tawangsari. Kami menanggapi adanya koalisi dari tujuh parpol (45 kursi DPRD) yang hanya akan mendukung satu paslon,” kata Ketua Relawan Gertak Sukoharjo.
Ia menyampaikan, masyarakat merasa kecewa karena sejumlah kandidat baik dari kader parpol, tokoh masyarakat, dan pengusaha yang selama ini sudah meramaikan sosialisasi melalui baliho dan tatap muka, gagal mendapatkan kesempatan maju berkompetisi di Pilkada
“Ini sama saja memasung aspirasi masyarakat karena jago yang diidamkan nggak bisa ikut kompetisi di Pilkada 2024. Makanya ada gerakan dari bawah dengan dinamakan bersama gerakan kotak kosong,” tegasnya.
Dalam deklarasi itu, Bambang juga menyeru agar warga Sukoharjo berani bersuara untuk menyampaikan aspirasi dan mengkritisi jika ada temuan penyimpangan pembangunan oleh pemerintah daerah selama 15 tahun ini.
“Setelah deklarasi ini, kami nanti akan melihat dulu perkembangannya seperti apa. Karena kan belum ada rekomendasi parpol untuk beberapa calon. Ya untuk sementara kita kawal hingga beberapa hari kedepan,” ujarnya.
Bambang menambahkan, pihaknya masih berharap kepada elite partai yang ada di Sukoharjo agar bisa berpikir ulang, mengumpulkan keberanian untuk berkompetisi dalam Pilkada sehingga tidak mengecewakan aspirasi masyarakat
“Jadi minimal ada pertarungan antar calon. Siapapun jagonya entah dari parpol atau yang lain, itu lebih baik daripada paslon tunggal melawan kotak kosong,” tandas Bambang. (Sapto)