DEMAK, JURNAL HARIANKOTA – Ratusan warga dari Dukuh Morosari dan Tonosari, Kecamatan Sayung, Demak datangi Kantor Bupati untuk Aundiensi dengan Bupati Demak menuntut solusi banjir rob yang meresahkan warga dan diperparah dengan lalu lintasnya truk-truk proyek pembangunan Jalan Tol Demak yang merupakan PSN atau Proyek Strategis Nasional, Rabu (10/7/2024).
Masyarakat menilai bahwa banjir Rob yang terjadi telah diperparah dengan adanya truk-truk pembawa material untuk proses pembangunan seksi 1 Jalan Tol Demak.
Truk-truk tersebut membuat ombak-ombak yang cukup besar sehingga merusak pintu-pintu rumah warga hingga masuknya air Rob kedalam rumah warga
Kepala Desa Sayung, Agus Halim membenarkan keterangan tersebut dan menuntut solusi dari Pemkab Demak berupa peninggian jalan terutama pada akses jalan di Morosari dan Tonosari.
“Satu permohonan mereka adalah peninggian, dalam arti peninggian sementara sehingga mereka bersama-sama bisa menikmati dan rumah-rumah mereka aman dari hempasan atau guyuran ombak yang terjadi dari lintasan truk tersebut,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa meskipun peninggian jalan tidak bisa mengatasi banjir Rob yang terjadi tapi itu bisa meringankan beban masyarakat dalam beraktifitas sehari-hari terutama membebaskan masyarkat dari ombak-ombak yang diciptakan dari lalu-lalangnya truk proyek pembangunan Jalan Tol Demak.
Selain itu, ia khawatir apabila tidak ada tindak lanjut dari hasil audiensi ini akan ada aksi lain dari masyarakat baik berupa pemblokiran jalan maupun aksil lain yang dapat merugikan keseluruhan pihak yang terlibat baik dari Pemkab maupun kontraktor pengerja Jalan Tol.
“Karena kalau tidak ditinggikan mereka ada aksi besar yaitu salah satunya menutup akses jalan sehingga proyek PSN itu bisa berhenti,” tambahnya.
Dalam audiensi yang dilakukan di Kantor Bupati Demak sendiri juga dihadiri oleh sejumlah perangkat Pemkab serta perwakilan dari pihak kontraktor pembangunan PSN Jalan Tol Demak.
Bupati Kabupaten Demak, Eisti’anah mengatakan bahwa pada dasarnya kainginan masyarakat adalah untuk mengupayakan peninggian jalan sehingga truk-truk yang melintas tidak membawa gelombang air yang dapat menganggung aktifitas dan perumahan warga.