Presiden pun menegaskan, komitmen pemerintah untuk terus membangun ekosistem kendaraan listrik yang kuat dan terintegrasi, serta memanfaatkan sumber daya lokal seperti nikel, kobalt, dan mangan.
Melalui langkah ini, Indonesia diharapkan dapat memperkuat posisi dalam pasar baterai litium dan kendaraan listrik global.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Invetasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Bupati Kendal Dico Ganinduto, dan Chairman BTR New Material Group He Xuequin.
Sementara itu, usai acara peresmian Bupati Kendal, Dico M. Ganinduto, B.Sc menyampaikan, bahwa pabrik yang baru diresmikan ini salah satu yang memproduksi anoda terbesar di dunia.
Ia juga menyampaikan, sesuai dengan program Bapak Presiden Joko Widodo terkait hilirisasi sebagai tenaga terbaharukan telah dibangun di Kendal, sehingga dengan peresmian pabrik bahan anoda litium ini tentunya memberikan ekosistem industri di Jawa Tengah lebih meningkat terhadap pengembangan nilai ekspor.
“Sebelumnya di Kawasan Industri Kendal telah dibangun pabrik untuk bahan Katoda Baterai Litium ION untuk kendaraan listrik, jadi sudah ada dua pabrik yang dibangun untuk tenaga terbaharukan di Kabupaten Kendal, yaitu untuk bahan Anoda dan Katoda Baterai Litium, sehingga harapannya investasi di Kendal semakin meningkat dan ke depan terus menumbuhkan ekosistem yang baik bagi Industri di Jawa Tengah,” tutur Bupati Dico.
Menurut Bupati Kendal peningkatan investasi di Kabupaten Kendal cukup besar, sehingga Kawasan Industri Kendal dan Kawasan Ekonomi Khusus di Kabupaten Kendal semakin maju dan terus memberikan manfaat bagi masyarakat.
Terkait dengan serapan tenaga kerja, Pabrik Bahan Anoda litium PT. Indonesia BTR New Energy Material akan menyerap 1800 tenaga kerja.(eva)