KENDAL, JURNAL HARIANKOTA – Ikatan Mahasiswa Muhammdiyah (IMM) Kabupaten kendal dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammdiyah Kendal Barang (UMKABA) Adakan Aksi Demontrasi penyampaian aspirasi masyarakat didepan pendopo Kabupaten Kendal, Senin (12/8/24).
Titik kumpul aksi ada di halaman Pimpinan Daerah Muhammdiyah Kendal yang dilanjutkan dengan longmarch hingga depan pendopo.
Orator Aksi, Abdul Wahid mengatakan, “Pasar Weleri sudah selesai dibangun tapi sampai hari ini belum dibuka. Informasinya tanggal 15 Agustus akan diopersikan lagi, Namun sampai hari ini saya belum melihat tanda-tanda keseriusan pemerintah dalam membangun ekosistem pasar kembali. Dalam pembangunan Pasar Weleri ada dugaan penyelewengan yang nilainya Rp 540 juta dan itu berdasarkan temuan BPK tapi sudah dikembalikan oleh PT Chimarder 777. Kami sudah konfirmasi ke Disdagkop Kendal dan membenarkan informasi tersebut,” tutur Wahid.
Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammdiyah Kendal yang juga merupakan Kordinator Lapangan, Naufal Abdul Afif mengatakan, “IMM dan BEM UMKABA akan selalu mengawal Pasar Weleri ini. Selain itu kami juga menyoroti tentang kesejahteraan buruh di kabupaten kendal. Masih ada buruh di kabupaten kendal yang gajinya belum menyentuh UMR atau UMK dan ada juga yang gajinya tidak dibayarkan secara langsung, dicicil sampai melampaui batas waktu,” tutur Naufal.
“Selain itu kami juga menyoroti tambang ilegal, galian C yang ada di kabupaten kendal. Ada pula tambang-tambang legal yang jam operasional ngawur alias tidak mengikuti aturan. Ditambah lagi isu Tenaga Kerja Asing yang marak di Kawasan Industri Kendal (KIK) yang menurut kami sudah sangat menghawatirkan. Permasalahan-permasalahan ini harus mendapatkan perhatian dari bapak bupati dan dinas terkait,” tambah Naufal.
Masa Aksi berjalan dengan tertip dan lancar dari mulai hingga membubarkan diri. Semua pihak memberi apresiasi atas kelancaran aksi dan tuntutan-tuntutan yang positif.(eva)