SUKOHARJO, JURNAL HARIANKOTA– Dua mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Umda Garit Artiar dan Rengganis Ranggita Ranggawuni, berhasil meraih predikat sebagai presenter terbaik dalam ajang Jogjakarta Communication Conference (JCC) ke-6.
Kegiatan yang diselenggarakan secara hybrid pada 29-30 April 2025 ini berpusat di Kuala Lumpur, Malaysia, dan diikuti oleh akademisi, peneliti, serta praktisi komunikasi dari berbagai negara.
Dalam rilis kepada awak media, Kamis (8/5/2025), Umda Garit Artiar berhasil menduduki posisi ketiga presenter terbaik, memaparkan penelitiannya berjudul “Pentahelix Communication Model in Sustainable Village Development: A Study on Waste Management in Trangsan Village”.
Pada presentasinya, Umda menjelaskan bagaimana model komunikasi pentahelix yang melibatkan lima elemen kunci yaitu akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media dapat memperkuat pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam pengelolaan sampah di Desa Trangsan, Sukoharjo, Jawa Tengah.
“Strategi komunikasi model pentahelix tidak hanya berfungsi untuk menyebarkan informasi, tetapi juga menjadi ruang dialog dan negosiasi yang mendorong partisipasi aktif masyarakat. Kolaborasi lintas sektor ini memastikan keberlanjutan program pengelolaan sampah,” jelas Umda.
Sementara, Rengganis Ranggita Ranggawuni berada di posisi kedua presenter terbaik, membahas topik berbeda yaitu cyberfeminism dalam perspektif media sosial. Dalam presentasinya, ia menganalisis konten-konten di akun Instagram Kalis Mardiasih, seorang aktivis gender yang berhasil memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan kesadaran akan isu kesetaraan gender.
“Cyberfeminism memanfaatkan ruang digital sebagai alat pemberdayaan perempuan. Konten Kalis Mardiasih tidak hanya mendobrak stereotip feminitas sempit, tetapi juga menciptakan ruang inklusif bagi berbagai identitas gender,” papar Rengganis.
Menurutnya, media sosial menjadi alat strategis untuk memperjuangkan narasi-narasi alternatif yang seringkali terpinggirkan di ruang publik tradisional.
Atas prestasi kedua mahasiswa ini, Kaprodi Ilmu Komunikasi UMS, Sidiq Setyawan, S.I.Kom., M.I.Kom mengungkapkan rasa bangga serta menyampaikan apresiasinya.
“Kami bangga melihat mahasiswa kami mampu bersaing di tingkat internasional. Ini membuktikan bahwa kurikulum dan pembinaan riset di Ilmu Komunikasi UMS telah sejajar dengan standar global,” ujarnya.
Keberhasilan ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa lain untuk aktif terlibat dalam forum akademik internasional. Selain memperkaya wawasan, partisipasi dalam konferensi seperti JCC juga membuka peluang kolaborasi riset dengan peneliti dari berbagai belahan dunia.(Sapto/ SKH)