KEBUMEN, JURNAL HARIANKOTA – Setiap tahun pada tanggal 1 September, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memperingati hari Polisi Wanita (Polwan) di Indonesia. Begitu juga di Polres Kebumen, puncak peringatan HUT Polwan ke 76 pun berlangsung sederhana dan khidmat, Selasa (3/9/2024).
Peringatan puncak ditandani pemotongan tumpeng nasi kuning dan kue ulang tahun oleh Kapolres Kebumen AKBP Recky dan Wakapolres Kompol Muhammad Nurkholis. Pemotongan diiringi lantunan doa serta harapan agar ke depan lebih baik lagi dalam bertugas.
AKBP Recky mengungkapkan, Polwan memiliki tugas khusus dalam menjaga keseimbangan institusi Polri dalam melayani masyarakat. Sehingga seiring bertambahnya usia, diharapkan Polwan Polres Kebumen semakin profesional dalam bertugas.
Polwan memiliki kelebihan, diantaranya menjadi istri dan menjadi ibu di rumah tangganya. Sehingga Polwan harus bisa mengatur waktu kaitannya dengan kedinasan maupun keluarga.
“Harapan saya, Polwan bisa menjadi tauladan dan inspirasi bagi masyarakat Indonesia, khususnya wanita Indonesia. Selamat ulang tahun Polwan ke 76, semoga Polwan bisa tetap berintegritas sebagai anggota polisi,” jelas AKBP Recky didampingi Kompol Muhammad Nurkholis.
Rangkaian peringatan HUT Polwan ke 76 berlangsung panjang di Polres Kebumen. Banyak kegiatan dilakukan mulai dari kegiatan sosial, edukasi, anjangsana, hingga religi.
Dalam menjaga stabilitas institusi Polri, Polwan memiliki peran penting. Menurut AKBP Recky, Polwan di Polres Kebumen banyak menduduki jabatan penting.
Pada saat situasi pengendalian massa, Polwan berperan di depan sebagai negosiator agar situasi panas dapat segera mencair. Polwan memberikan pemahaman kepada aksi unjuk rasa yang mengarah ke situasi anarkis agar kembali kepada peraturan Undang-Undang.
Adegan ini bisa dilihat saat pelaksanaan simulasi pengamanan Sispamkota beberapa waktu lalu yang dilaksanakan di Mapolres Kebumen.
Selanjutnya pada Unit Pelayanan Perempuan dan Anak, Polwan menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan tugas. Dalam hal ini, Polwan dilibatkan guna menghindari perempuan dan anak mengalami peristiwa yang membuat mereka menjadi korban dua kali.(shabila)
